Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dalam Proses Tampak Adanya Kepentingan

31 Maret 2021   11:36 Diperbarui: 31 Maret 2021   11:40 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Antre-Sabar Ikuti Proses Apa Cari Terobosan dan Jalan Pintas.? Seingat saya sebelum Covid-19 merebak di tanah air sudah sering di bicarakan budaya dari luar negeri dipamerkan untuk mengajak sadar masyarakat kita supaya mau sadar dan sabar membudayakan antre menunggu giliran.

Cari terobosan dan jalan pintas dengan dalih pembenaran "Time is Money", atau bernaung pada usia, derajat, martabat sosial ekonomi mengklim berhak mendapat prioritas. Padahal hanya malas dan tidak menghargai sesama serta sistem kebersamaan yang sedang berjalan. Cari jalan pintas dan terobosan itu mungkin kreativitas yang progresip, tetapi berproses dalam sistem kebersamaan itu memang sesuatu yang perlu diselami. Menyelami salah satu akan sekali gus menjawab pertanyaan diatas.

Harga/martabat sesama dalam sistem kebersamaan itu sebenarnya sesuatu yang bukan hal maya tetapi realita dan berjalan berproses. Proses itu bermakna luas. Baca Google, makna kata 'Proses' yang dapat saya pahami sederhana saja : Runtutan perubahan (peristiwa) dalam perkembangan sesuatu.(KBBI) Halmana Mencatat adanya perubahan bisa dalam hal waktu, tempat, volume, sikon terkait bahkan termasuk niat dan kwalitas subyek manusianya.

Proses sehari hari bisa kita amati misalnya dalam hal "belajar". Tidak serta merta orang itu pinter, tetapi berproses bersama kegiatan balajar mengajar. Dari kenyataan belajar meluas pada kata "pendidikan". Demikian luas dan diperlukannya suatu sistem dalam berproses. Disini saya sangat peduli pada proses pendewasaan anak. Pun juga Proses panjang membangun keluarga bahagia Disini realita proses sangat kentara dan penting.

Dalam bidang sosial ilmu mempelajari terjadinya proses yaitu pengaruh timbal balik antara pelbagai bidang kehidupan, seperti adat istiadat, budaya, seni, kepercayaan, dan kaitannya dengan waktu dan tempat.

Proses Hukum itu suatu hal yang sangat menarik di cermati dan dikisahkan. Paling sederhana kita dengar istilah Proses verbal. Berita Acara yaitu Laporan urutan mengenai waktu, tempat kejadian, keterangan dan petunjuk lain tentang sebuah kasus. Dan proses kasus itu bisa di "Proses" lagi dan di- 'kembang' kan oleh penyidik atau instansi berikutnya. Proses panjang bisa kita rasakan saat-saat ini perkara Rizieq..

Berbicara proses dalam dunia sosial-budaya, politik dan hukum saya menandai sebagai peristiwa aktual belum basi amat tudingan dan peselisihan dalam suatu orpol di Indonesia. Seluruhnya menyangkut kepentingan, perubahan arah politik, kaderisasi, regenerasi dan proses pendewasaan berpolitik

Politikus PDIP, Effendi Simbolon, Anggota komisi I DPRRI menyindir permasalahan internal yang tengah menerpa Partai Demokrat,dengan menyinggung masih adanya perdebatan perihal siapa pendiri partai di partai berlambang mercy tersebut. Lagi ada proses panjang pada peselisihan di partai ini. Konon hari ini Rabu Maret 30 akan ada konperensi pers dari Kemenkumham tentu menjadi satu tahapan proses. Seandainya bermaksud menghentikan kemelut, saya percaya prosesnya akan berekor.

Awalnya, sebenarnya Effendi tengah menjelaskan terkait riwayat berdirinya PDIP. Menurutnya, partai moncong putih itu memang telah identik dengan figur sang ketua umum, Megawati Soekarnoputri.

"Bagi kami di PDIP, bahkan simpatisan PDIP yang tidak ber-KTA sekalipun itu memang identik bahwa PDIP ada perjuangannya itu semuanya sepenuhnya betul bukan hanya yang membidani tapi memang kromosomnya itu Megawati Soekarnoputri," kata Effendi dalam diskusi daring, Sabtu (27/3/2021). POPULER NASIONAL PDIP Sindir Konflik Demokrat | Kaesang Pangarep Idolakan Fahri Hamzah (msn.com)

Saya bisa menambahkan karena saya selalu menjadi peserta Kongres PDI/lama entah sebagai pengurus cabang sampai pengurus DPD. Pada kongres terakhir dimana ada pengaruh dari luar, peserta pada umumnya sudah kurang nyaman dan saya merasa itu akan menjadi kongres terakhir partai Banteng lurus dan kurus itu. Megawati dan beberapa senior tidak hadir. Kepengurusan Cabang dan DPD masing-masing diundang hanya 2 orang x5 unsur plus seorang ketua umumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun