Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Indonesia Belajar untuk Masa Depan

2 Februari 2021   10:01 Diperbarui: 2 Februari 2021   10:13 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

(2)Darwin Cyril Noerhadi.  Nurhadi adalah salah satu investor terkemuka di Indonesia n pendiri dari firma finansial Creador Indonesia. Darwin berperan dalam berbagai transaksi investasi di Asia Tenggara dan Asia Selatan (Indonesia, Malaysia, India dan Vietnam.) Selain itu, ia pernah memegang jabatan penting ,a.l. sebagai Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Direktur Keuangan Medco Energi, dan Partner di bidang Corporate Finance pada Price Waterhouse Coopers Indonesia. 

(3)Yozua Makes. Yozua adalah pendiri dan managing partner dari firma hukum Makes & Partners, dengan pengalaman lebih dari 30 tahun dalam transaksi merger dan akuisisi, corporate finance, penanaman modal asing dan berbagai transaksi komersial antar negara lainnya. Sebagai salah seorang praktisi hukum terkemuka di tanah air, menerima berbagai penghargaan internasional dari berbagai macam publikasi sebagai praktisi hukum pasar modal terbaik sejak 1990. Yozua seorang pakar di bidang hukum maupun bidang bisnis serta aktif sebagai pengajar di universitas-universitas di Indonesia.(CONTAN.CO.ID -JAKARTA).

Dewan Pengawas ini akan menyusun ataran dan pedoman kerja bagi mereka yang diawasi. Reputasi keilmuan dan pengalaman sebagai praktisi dibidangnya bagi saya merupakan jaminan orientasi keilmuan yang operasional.

Pemerintah dewasa ini juga meningkatkan segi keamanan kedalam dan keluar dengan kemantapan kordinasi dan komunikasi kerja antara kepolisian dan angkatan bersenjata.

Program kerja Kapolri baru yang saya sebut saja "penataan kelembagan, perubahan sistem dan metoda organisasi, peningkatan kerja hukum, penguatan penanganan konflik sosial, fungsi pengawasan, sungguh merupakan program rasional berperspektif kuilmuan kedepan, seperti diharapkan permenungan ini dari muka tadi.

Belajar dari Cardiff di Inggris saat itu, serta seluruh paparan Andiral Purnomo, laporan Alberthiene Endah, tentang seorang praktisi pemegang kekuasaan Jokowi,Presiden RI, dari dulu dan sampai besok kapanpun selalu ada pertanyaannya yang harus dijawab.  Sekarang pertanyaannya menjadi : Apa yang bisa kita perbuat untuk mendukung Indonesia kedepan menjadi semakin hebat.?

The Future is of the same stuff of the present. Apa besok apa sekarang sama ada saja masalah ruwet.  Tetapi novellis Amerika Madeleine L'Engle seperti memberi jawaban: An infinite question ia often destroyed by finite answers. To define everything is to annihilate much that give us laughter and joy. Sebab ada prowerb Amerika menasehati:  Kehebatan terbesar bukan terbangun dari takpernah jatuh. Tetapi dari kebangkitan setiap kali kita jatuh.

Sederhana saya menjawab pertanyaan terakhir, Apa yang bisa kita perbuat untuk mendukung kehebatan Indonesia.?  Bersama para visioner diatas ada dua jalur cara:

1. Pendekatan sosial,terutama jalur pendidikan, formal maupun non formal yang yang berkelompok : ortu dan siapa saja dukung program pemerintah dibidang pendidikan. Dukung atau bahkan ciptakan kelompok-kelompok belajar dan kerjasama ekonomi menengah dan kecil

2. Pedekatan pribadi, dengan refleksi berkala: Teguhkan suatu Growth-Mindset, Digital-Mindset, Toleransi dan semangat kerja hingga habit kerja nyata. Pelihara komitmen lebih pada karacter building daripada reputasi. (Jadi pemimpin jangan baperan, kata Muldoko kepada AHY)

Demikian permenungan ini saya tutup dengan kebijaksanaan Henrik Ibsen,(1828-1906),pujangga Norwegia:  "Seribu kata tidak akan memberi kesan lebih mendalam dari sebuah perbuatan saja" Dan sudah demikian banyak tersirat cerita perbuatan dimuka semoga memberi kesan seikhlas persepsi anda. Untuk itu disampaikan terima kasih. Tetapi tolong maafkan bila ada yang tidak berkenan. Salam hormat saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun