Dari "segumpal Cerita nyata" terpapar diatas  itu saya bisa menegaskan dan menyebut ada kedekatan hati kekeluargaaan, kedekatan hati pendatang, kedekatan hati alumni pendidikan, ada kedekatan para profesional. Dari sisi lain mungkin bisa disebut kedekatan hati emosional, sosial dan kedekatan intelektual profesional hingga spiritual keagamaan.
Kedekatan hati dilapangan kerja yang terbina secara sehat segar, saya masih diberi kesempatan menyaksikan tiga pasang suami isteri yang terlahir dari perusahaan yang saya bina selama hanya 10 tahun. (1970-1980)
Belajar dari membina usaha layanan intermediasi keuangan disana saya membina tidak kurang dari 20 pemuda pemudi. Dalam pergaulan dan kerja sama selalu dipenuhi tantangan target kerja yang profesional. Kedekatan hati kerja sama profesional menjadi sasaran pengawasan, sambil periodik disempatkan ada kedekatan intelektual dengan diskusi dan kedekatan rekreasional dengan wisata dan rekreasi bersama mengikutkan keluarga bagi yang telah berkeluarga. Pada kesempatan tertentu ada pertemuan doa dan refleksi bersama dengan mendatangkan pembina dari luar. Disiplin dalam pola ini ternyata berhasil meluruskan penyimpangan penyimpangan dari kaidah sosial yang tidak diharapkan.
Dan dalam segumpal Cerita itu tidak bisa mengelak saya mencatat pula beberapa kasus percintaan dan perselingkuhan. Ada kasus perebutan pasangan, ada kasus pasangan stress karena perselingkuhan. Ada kasus dugaan selingkuh karena kedekatan hati membantu urusan pekerjaan; ada dua tiga lagi kasus karena kegiatan sosial.
Dari semua itu mudah menarik pelajaran bahwa kedekatan hati pada umumnya dan pada dasarnya bisa menjadi peluang dan pemudah perselingkuhan. Sebaliknya perselingkuhan dan kasus-kasus percintaan bisa disuburkan dan disembunyikan pada kedekatan hati pelbagai relasi.
Apalagi dewasa itu ada tambahan jalan tol menuju peluang perselingkuhan yaitu dengan adanya relasi komunikasi on-line. Pertanyaannya bagaimana berfikir positip terhadap relasi komunikasi  on-line ini dan bagaimana menyikapinya..
Menarik pembelajaran itu semua perlu diperhatikan dan dijawab sekarang perihal kerawanan kedekatan hati keluarga menghadapi sajian peluang kedekatan hati on line. Yaitu dengan pembinaan diri dan disiplin agar terhindar dari mara bahaya moral dalam kelompok/ lingkungannya. Sekurangnya setiap ada kecenderungan kearah negatip bisa segera diluruskan. Kedekatan hati kepada siapa saja, dimana saja, janganlah melebihi dan mengalahkan kedekatan hati kepada isteri dan anak-cucu.
Maka tidak ada alasan meragukan betapa indah dan mulianya kita membina sikap 'Berdekat-hati' Â sebab :
Berdekat hati itu rendah hati dan berfikir positip Â
Berdekat hati itu sangat peduli karna melihat dengan mata hati Â
Berdekat hati itu rela mengorbankan kepentingan sendiri