Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kesederhanaan Itu Kaya Makna

4 November 2020   16:59 Diperbarui: 4 November 2020   17:07 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Seorang pastur Greg.Utomo.pr (+2020) lama berkarya di desa kelahirannya, Ganjuran, Bantul DIY, dia tekun menggali sejarah Ganjuran itu. Setelah sekitar bulan Juni 1913. diperingati meriah 50 th tahbisan imamatnya, suatu ketika memanggil saya dan minta kepada saya menulis biografi ayah saya. Katanya ayah itu salah satu pelaku sejarah setempat yang dipelajari.

Ayah saya Sumadi Sumaatmadja (1900-1976),berasal dari Sala, Surakarta, datang ke Ganjuran 1919 menjadi guru sekolah rakyat yang didirikan oleh PG.Gondalipuro pada tahun 1919 itu juga. Dan dari saat itu hingga wafat menjadi guru dan pengembang masyarakat ditempat itu. Sempat saat itu terpilih menjadi wakil rakyat di Kabupeten Bantul satu periode.

Saya belajar betul kesederhanaan dari Guru Desa itu ayah, dan dari ayah itu saya belajar kesederhanaan dari kakek saya. Kakek R.Singakawaco. (+1919) adalah hamba hukum di jajaran kraton Surakarta dizamannya

Secara intensif pembelajaran saya itu ketika saya mewawancarai banyak orang yang mengenal ayah saya, dalam rangka tugas menyusun biografinya. Dan tentang kakek terkumpul dari ingatan ketika ayah, sejak saya kecil mengasuh dan memberi cerita cerita tentang kakek. Salan satu pesan kesederhanaan adalah pesan untuk kami jangan suka menunjukkan atau memakai gelar apapun pada nama, tetapi tunjukkan prestasi dan kerja nyata. Kesederhanaan cara berfikir melahirkan suatu sikap dan perilaku rendahhati serta kelembutan yang tidak meninggalkan ketegasan (hukum) dan disiplin (edukasi).

Kesederhanaan menelusuri kupasan diatas sungguh merupakan sifat yang seperti alam semesta ini sendiri. Alam memuat kekerasan, kekuatan, kecairan, kadang dirasa lembut dan indah serta dirindukan. Oleh karena itu kita bisa belajar kesederhanaan dengan bercermin kepada alam semesta ini. Sederhana bukan.

Kesederhanaan juga sangat sering diberikan oleh hubungan dengan sesama dalam pergaulan pergumulan hidup bersama. Sebaliknya dengan kesederhanaan hati kejujuran serta ketulusan harus kita perlihatkan dan praktekkan dalam kita terjun dikehidupan bersama.

Akhirnya kesederhanaan adalah secercah kemilaunya sifat kesatuan Illahi. Kesederhanaan beriman adalah karunia Tuhan pada oknum pribadi manusia. Sekaligus suatu target yang harus dikelola dan dibudidayakan dalam kepribadian untuk bersikap dan berperilaku yang manusiawi.

Habislah kata-kataku sesampai pada kata Iman. Amin renungan saya ini. Semoga bermanfaat, inspiratif, bahkan sekedar menghibur saja. Hiburan itu penting. Dan tolong terima salam hormat saya.

Ganjuran, Nopember 4, 2020. Emmanuel Astokodatu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun