Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peduli, Simpati, dan Cinta

8 September 2020   10:05 Diperbarui: 8 September 2020   10:21 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak SD SMP di asrama sekolah,hingga dewasa dilatih mandiri dan melayani diri sendiri. Merasa asing makan dilayani, diambilkan nasi oleh isteri. Namun pada tahun 2018 kami sudah bersyukur 50 tahun menghidupi Peduli, Simpati, Cinta dalam pernikahan.

Menghadapi budaya cerai dan pelbagai penawaran perselingkuhan saya hanya melihat bahwa persiapan terpenting & pemeliharaan kelangsungan pernikahan adalah dialog dan pengkajian akan niat dan tanggung jawab. Adakah pasangan itu rutin berdialog dan rutin refleksi niat & tanggung jawabnya?.  

Demikian pembelajaran yang saya ambil dari permenungan bahasa hati. Charles Dicken pernah menulis :  Milikilah hati yang tak pernah mengeras, perilaku yang tak kenal lelah, serta sentuhan yang tak pernah menyakiti. 

Dan orang Malagasy menesehati : Jadikanlah Cinta kasihmu seperti gerimis tipis berkabut, lembut, tetapi tiada henti menetes mengairi sungai dari atas pegunungan. Sebab : Dengar, belajar cinta hanya dengan bercinta, simpati dan peduli.

Tolong terima salam hormat saya.

Ganjuran  September 05.2020. Emmanuel Astokodatu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun