Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perjalanan Anak Manusia

16 Juni 2020   12:30 Diperbarui: 16 Juni 2020   12:32 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Anak manusia bukan manusia kalau tidak mengalami kesulitan dan ujian hidup. Maka pastilah kenyataan hidup membuat dia harus menguji Niat tekatnya untuk mengikuti Panggilannya itu. 

Melalui (pinjam istilah ngetren sekarang) "protokol" pelatihan yang telah dibiasakan dia memperoleh satu pencerahan baru. Hidup itu harus dilaksanakan terus dengan kecerdasan dan kebijasanaan untuk dapat lebih sukses. Dan itu dirumuskan dengan semboyan :"hidup itu Belajar selamanya".

Belajar adalah sikap seorang siswa. Siswa pada dasarnya harus disiplin, taat azas. Terbuka hati dan Mendengarkan, Mencatat. Secara keseluruhan siswa harus rendah hati tetapi bisa siap dihandalkan. Sikap ini harus dilaksanakan seumur hidup, terus menerus dengan tulus iklas, tahu dan mau.

Pencerahan yang didapat oleh di si anak manusia itu berkat protokol pelatihan yang dirancang oleh para pengikut Anak Manusia tersebut diatas. Tujuh tahun pertama lewat pelatihan meditasi Ignigo Lopez de Loyola,Cerah dengan Rasa Keterpanggilan. 

Dan tujuh tahun kedua pelatihan meditasi model Fransisko dari Asisi, cerah dengan Hidup Belajar dan Bersahaja. Pada setiap tahap pencerahan selalu disertai rasa damai dan bebas untuk membangun gaya hidup selanjutnya..

Seorang L.A.Sardi SJ, menulis buku kecil berjudul Berani Ambil Keputusan.diterbitkan oleh SNKD,Yogyakarta cet.3,2019. berisi "14 Langkah Latihan Rohani" Ignigo Lopez de Loyola.(1491-1556)  Pada dasarnya 14 langkah itu adalah penggalan-penggalan perjalanan hidup 20 Mei 1521 hingga sekitar Juni 1537. yang mulai disusun ditulis pertama kali tahun 1547. 

Tulisan itu ternyata bukan biografi tetapi lebih perilaku yang membawa dia pada pencerahan. Dan tersusunlah methoda meditasi dan doa selaras dengan pengalamannya itu. Dan seluruh tulisan itu dimaksudkan untuk panduan pelatihan rohani bagi pengikutnya dalam 30 hari.

Belakangan methoda pelatihan ini sudah sangat banyak dikembangkan dan tidak hanya untuk para pengikutnya saja. Tetapi menjadi untuk umum yang mau hidup dengan spiritualitas dan sukses, diantaranya dalam mengambil keputusan penting dalam hidup seseorang.  

Program disesuaikan dengan kategori yang mau dilatih, ketersediaan waktu sarana, dan sebagainya. Sedangkan pokok materi meditasi selalu (1) Pertobatan,(sesal, kejahatan, dosa, kegagalan manusia) (2)Referensi dan Pendalaman,(3) Doa, (4)Pencerahan,(5) Niat.  Methoda ini sangat luas bisa dimodifikasi sesuai target baik sasaran maupun tujuan yang mau dicapai..

Si anak manusia (dengan huruf kecil) mengambil kesempatan mengalami tujuh tahun di tingkat SMP dan SMA menerima binaan mental spiritual, yang sungguh mendewasakan. Mengikuti pelatihan mental ini bukan seperti kuda di dresur, atau PKI membuat program cuci otak. 

Sebab di dalam binaan ini sebenarnya intinya adalah Pengambilan Keputusan yang bebas sesuai dengan suara hati setiap perserta. Maka hasil binaan bukan manusia robot tetapi manusia yang bebas sesuai martabatnya menemukan jalan hidupnya sesuai dengan rasa keterpanggilannya masing masing yang dipertanggung jawabkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun