Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Martabat Manusia Puasa dan di Rumah

26 Mei 2020   17:50 Diperbarui: 26 Mei 2020   17:52 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Cerita lain selanjutnya :  ketika kantor-kantor diluar negeri secara bertahap membuka kembali bisnis mereka setelah lockdown, banyak pengusaha yang mencari cara kerja baru.  Pada hari Kamis, Facebook mengatakan berencana untuk menjadikan cara kerja jarak jauh sebagai tren jangka panjang baru. 

Pendiri dan kepala eksekutif Facebook Mark Zuckerberg mengatakan kepada stafnya bahwa perusahaan itu akan "secara agresif membuka perekrutan jarak jauh" pada bulan Juli. Dia mengharapkan setengah dari karyawannya melakukan pekerjaan di luar kantor Facebook selama lima hingga 10 tahun ke depan.

Sementara itu PM Selandia Baru Jacinda Ardern minggu ini menyarankan kerja empat hari untuk meningkatkan pariwisata di negara itu. Dia akan menjadi pendukung cara kerja fleksibel baru ketika banyak perusahaan mempertimbangkan para karyawannya untuk mulai kembali bekerja di kantor dalam pelbagai cara..

Perusahaan teknologi raksasa Microsoft juga sudah melakukan uji coba empat hari kerja tahun lalu di Jepang yang dianggap berhasil dari segi produktivitas.  Perusahaan ini sekarang memiliki "strategi kerja hybrid karena tempat kerja perlahan mulai buka kembali.""Bekerja dari rumah tetap bisa dilakukan sebagian besar karyawan hingga Oktober," kata juru bicara Microsoft.  (MSN)

Melihat problematika seluruhnya tersirat dimuka, melihat starting point Puasa dan "Tinggal dirumah" yang sudah sekian bulan PSBB dan akan ada protokol kesehatan lagi yang dicancang untuk beberapa tahapan SOP menghadapi Covid-19 saya berpegang satu prinsip. 

Bahwa Puasa dan "Tinggal Dirumah" adalan jalan yang nyata penuh harap kedepan,untuk meningkatkan mutu diri menuju Martabat Manusia. Manusia sesuai dengan harkatnya satu jenis diatara semua ciptaanNya, berakal budi, bercipta, rasa, karsa, dan bagi semua sesama manusia sederajat menurut martabatnya. 

Yuri, Pemerintah, Amin Rais, sikon dan trend Pengusaha Besar Dunia mau membuat New Normal dan paradigma baru, biarlah semoga tidak lepas dari prinsip dasar kemanusiaan. Menjunjung tinggi martabat manusia.

Menghadapi perubahan skala besar revolusi industri dan buahnya revolusi sosial dizaman itu, pertentangan buruh yang merasa tidak dimanusiakan melawan majikan, diabad pertengahan itu, Pimpinan Gereja saat itu memperingatkan perihal Martabay manusia. Masyarakat diperingatkan pada hak azasi manusia versi zaman itu dengan istilah azas solidaritas dan azas subsidiaritas. 

Kebersamaan atas kesamaan hak dan saling membantu oleh yang lebih kuat kepada yang lemah berdasarkan kebersamaan martabat.("dibutuhkan kepedulian kolektif, tenggang rasa dan stamina sosial dalam menghadapi Covid-19 " Yuri opcit)

Demikian harapan dan jalan meningkatkan mutu dan jati diri kita secara pribadi menjadi langkah serba siap menuju hari depan kita bersama keluarga dan bangsa.

Teriring Salam hormat saya,  Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun