Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gelombang Cinta di "Facebook"

11 Januari 2018   10:09 Diperbarui: 11 Januari 2018   10:23 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika saya membaca sebuah status / pernyataan di Facebook dari seorang teman, saya mau mengatakan sebenarnya orang itu jangan pernah merasa sendirian, dan kesepian. Memang maklum cinta sangat mudah merasa ditinggalkan, merasa kehilangan.

Itu pengalaman ketika pacaran, hidup suami isteri pun begitu. Dan percaya atau tidak, berteman dalam partai dan gerakanpun ketika lepas dari geng pergaulannya, ada rasa kehilangan. Itulah cinta. Benarkah itu ?

Tetapi ketika itu saya menulis di status saya bermaksud merespon status teman tersebut dimuka saya menulis ini :

"Cinta itu tidak menghilangkan kepribadian melainkan menyempurnakan yang tak pernah sempurna".  Menyempurnakan itu proses saling melengkapi yang tidak pernah sempurna menyempurnakannya.

Pernyataan saya ini mendapat banyak "like" dan ada 5 komentar yang 2 membenarkan, yang tiga memberikan pertanyaan membuka diskusi.

Pertanyaan itu berbunyi sebagai berikut : "Kalau begitu apakah perbedaan makna dari Suka, Cinta, Sayang dan Kasih...... 4 istilah yang seringkali rancu disebutkan orang mereka mirip tetapi ada hakekat yang berbeda". Ternyata pertanyaan itu hari ini dilontar lagi terbuka.

Pertanyaan kedua minta pendapat saya, dikatakan dalam bahasa Jawa dan panjang sekali tetapi menyangkut budaya zaman yang bergeser. Dewasa ini sudah zamannya dimana keindahan duniawi dikejar (ngudi kaendahan kadonyan) dan itu diindikasikan pada kebebasan seks terbuka ataupun terselubung dalam media masa, kesenian, iklan dsb (wong wadon ilang wirange = perempuan kehilangan rasa malu).

Pertanyaan dan harapan ketiga hanyalah minta terjemahan dari pertanyaan kedua kedalam bahasa Indonesia.

Marilah pertama tama kita pahami seluruh pertanyaan itu, meskipun itu sudah saya coba memahami untuk pertanyaan kedua. Pertanyaan pertama minta tanggapan terhadap pemahaman 4 istilah (Suka,Cinta,Sayang,Kasih). Dikatakan "ada hakekat yang berbeda". Mungkin itu mau mengatakan "ada unsur yang berbeda dalam hakekat dari kenyataan yang disebut oleh keempat istilah itu".

Saya setuju dan saya menambah/merubah dan menata urutan istilah-istilah itu untuk menunjukkan bagaimana sedikit pendapat saya dengan demikian ini :

Cinta-Kasih , Cinta paling sempurna, Tuhan Allah yang memiliki

Belas-kasih, Cinta dari yang lebih kuasa kuat kepada yang lemah

Kasih-setia, cinta yang abadi

Cinta, istilah yang paling populer, dimaknai oleh banyak pihak yang mengklaim sebagai miliknya, dengan pengertian multi nota,rasa.

Kasih-sayang, cinta dalam keluarga

Sayang, cinta yang mesra

Suka, cinta yang belum mesra, dalam perkawanan.

Sebagai pembanding saya sebutkan beberapa kata bermakna dari budaya Yunani, negeri kaya filosof klasik perintis budaya Eropa. Ini :

Agape yang berarti 'cinta yang tidak mementingkan diri sendiri, atau cinta tanpa batas, atau cinta tanpa syarat (Inggris: unconditional love). tidak pernah egois, cinta yang bersifat total, kerap identik dengan cinta Tuhan terhadap ciptaan-Nya.

Philia adalah cinta tahap kedua. Ia adalah kecintaan luhur dan tumbuh dari hasil persahabatan mendalam sehingga menerbitkan rasa 'kami' atau 'kita'. Philia tidak hanya memikirkan keinginan untuk menuntut tetapi juga ingin memberi. Ia suatu kecintaan bermakna, melebihi sekadar suka2an material. Philia sering juga disebut (cinta) platonis, alias cinta yang berbasis persahabatan doang. Kalo kamu sayang sama sahabatmu dan cuma sebatas sahabatan doang, alias nggak menganggapnya lebih dari itu, maka ini adalah philia.

Eros adalah Cinta berdasarkan hawa nafsu dan seksual. Eros di Yunani adalah nama dewa kesuburan. Dari ini ada istilah erotik, seperti kita kenal.

Ludus adalah semacam tingkat lanjutan dari Eros. Ludus merupakan cinta yang lebih mendekati kepada gairah, nafsu dan umumnya dialami pada saat masa-masa honeymoon. 

Mania adalah cinta yang harus berbalas (dan bahkan harus memiliki). Karena jika tidak, mereka yang mengalami cinta jenis ini akan merasa kurang lengkap dan tidak berharga.

Pragma adalah cinta yang dewasa. Cinta ini umumnya datang dari dua orang dewasa yang telah sama-sama berpikiran matang. Umumnya tujuan dari pragmaadalah menikah. Karena cinta jenis ini adalah tipe yang berkembang seiring dengan waktu, baik dari sisi fungsionalitas maupun emosionalnya.

Storge adalah cinta yang ada diantara sesama anggota keluarga. Cinta tanpa syarat yang biasanya ada diantara orang tua dengan anak, sesama saudara atau bahkan pasangan yang sudah bersama sejak lama. Intinya, storge itu adalah cinta tanpa syarat.

Philautia merupakan jenis cinta terhadap diri sendiri. Narsis,istilahnya. Umumnya manusia nggak bisa mencintai orang lain kalau mereka belum mencintai dirinya sendiri.

Selanjutnya setelah tersaji perbandingan makna dari istilah, persilahkan meneliti apa sebenarnya hakekat Cinta. Ada relasi selalu, ada posisi subyek, ada intensitas, yang menjadi persyaratan. Cinta saya ambil sebagai istilah/kata yang paling luas pemaknaannya dan lebih populer dari istilah lainnya untuk realita sama dan tidak sama ini.

Saya melihat pada dasarnya Cinta adalah Hubungan atau relasi dimana para pihak memberikan respon positip. Respon positip itu sesuai dengan stimulus/ rangsangan/ daya tarik pihak yang berhubungan. Kesesuaian itu juga ditentukan oleh posisi, situasi, kondisi masing-masing. Pihak pihak itu adalah manusia yang berkehendak bebas terbatas oleh kepatutan menurut hukum hukum yang berlaku. Dengan kehendak bebas itulah terjadi demikian banyak artian dan pemaknaan serta pelaksanaan Cinta.

Itulah konsep pendapat saya tentang cinta merangkum semua gagasan dan ketentuan kepatutan hidup bersama dan dalam segala zaman. Semoga dengan "definisi" Cinta dan penyajian ini terjawab problematika penanya pertama.

Maka saya masih harus menjawab pertanyaan kedua, yaitu bagaimana tanggapan saya untuk penanya kedua itu. Saya setuju dengan pernyataan penanya tentang pergeseran nilai yang terjadi di masyarakat kita. Karena itu saya perlu menegaskan penaya mengamati tentang Cinta (yang jadi thema pernyataan saya di Facebook itu) berfokus pada Cinta yang berbau seksual, dan bahkan bukan berfokus cinta tetapi budaya, adat, dan kesadaran orang tentang prioritas nilai. 

Demikian sehingga pernyataan saya tentang praksis Cinta tidak bergeser. Dan pergeseran opini serta konsepsi nilai yang diamati oleh Yth penanya saya mencatat bahwa itu akan terus berjalan, cepat atau lambat akan terjadi perubahan. Hanya itu berubah berkembang dan tumbuh positip atau betul mendadi dekadensi dan keruntuhan. Mari kita sama sama arungi dan sedapat mungkin kita berpartisipasi untuk perubahan positip.

Kita harus merespon positip dalam arti seluas-luasnya juga terhadap perubahan zaman dan adat budaya bangsa. Itulah suatu bentuk Cinta.

Tolong terima salam hormat saya khusunya kepada penanggap status saya di Facebook itu, tetapi juga kepada segenap pembaca artikel saya ini.

Ganjuran, 11 Januari 2018. Emmanuel Astokodatu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun