Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketakutan Eksistensial

25 April 2017   07:41 Diperbarui: 26 April 2017   20:00 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasa takut yang eksistensial itu kerusakan sanubari. Untuk sementara orang sebenarnya dirasa sebagai rasa dosa melawan hokum Tuhan yang mereka imani.  Para motivator dan penulis psikolog memberi solusi psikologis seperti : Periksa kenali diri, Tingkatkan rasa percaya diri, dengan Amal dan perbuatan baik, Berfikir positip, santai dan olahraga. Ada pula saran menjalani terapi mental. Bagi saya hanya ada satu jalan tol / pokok yang akan memberi solusi. Sebagai umat beriman solusi dosa adalah Pertobatan. Putar haluan kepada Tuhan. Memohon pencerahan dari Tuhan yang diimaninya.  

Saya hanya melihat itu solusi dan kata kunci. Mulai dari diri sendiri. Berharap sebanyak-banyaknya orang menempuh jalan itu dan masyarakat terselamatkan. Sebab akan tercipta rasa aman. Dan damai. Disana baru cerahlah Agama. (dirasakan berkahnya)

Renungan yang mungkin berawal dari Hoack pun tetapi mendasar.

Semoga menginspirasi. Tolong terima salam hormatku.

Ganjuran, Paskah 2017. Emmanuel Astokodatu.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun