Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Menggali Inner Beauty Perempuan Temukan Sari-sari Cinta

22 November 2016   21:18 Diperbarui: 22 November 2016   21:27 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terakhir penulis temukan demikian banyak guru perempuan cinta yang sejati. Yaitu berawal dari gagasan Inner Beauty dari perempuan. Wajah ayu siapapun yang punya yang merupakan keayuan yang terpancar dari perilaku yang mulia, dari kelakuan dan hati yang baik diterima sebagai nilai kemuliaan tertentu. Langkah kedua berangkat dari konsep Cinta diatas tadi Pecinta itu pemberi respon positip terhadap kondisi obyektif, maka penulis mencoba selalu berfikir positip. Sementara itu wajah wajah teman yang penulis kenal cenderung disebut orang baik, maka wajah ayu teman itu layak dianggap pemancar inner-beauty. Hampir setahun ini penulis belajar foto wajah, untuk dicoba dimaknai kemuliaan macam mana terpamcar dari setampang keayuan wajah itu. Keibuankah, keuletankah, kesederhanaan, kejujuran, keindahan kemurnian hati, wajah yang tak bersalah, innocent, atau wajah dengan beban berat. Sebab wajah adalah pintu depan penampilan kita, ketika perempuan memberikan cintanya, wajah dan matanya cermin hati cintanya. Sebearnya ungkapan, curhatan dan atau setiak kata yang keluar dari perempuan, atau ceritanya gaya bahasa, bisa dirunut cinta mereka.

Pembelajaran yang patut disimpulkan : Cinta dari guru kehidupan manapun merupakan proses. Hidup menjadi semakin hidup apabila dapat meng kultivasi Cinta. Dan tak ada orang terlepas / tak terpegang perempuan. Perempuan menghadirkan dan “peng-awal dan pengawal” kehidupan. Perempuan ibu dengan rahimnya buah dadanya dekapannya, hatinya, memberi susu kehidupan. Gerak awal kehidupan diawali di dekapan perempuan-ibu dan dikawalnya hingga dewasa dan bertemu pasangan atau pendampingnya semua itu dalam proses hidup dan belajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun