Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mikul Duwur - Mendhem Jero

20 Januari 2014   07:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:40 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurangkai memori demi memori

saat ayah masih bersamaku

bercerita

panjang

tentang ayahnya.

***

Dia seorangabdi kraton

Dia seorang pelayan

Dia seoranglurah abdi dalem

“keparak tengen”.

didalam kraton keseharian menjaga

pusaka-pusaka handalan kerajaan.

---

Dia seorang abdi hokum

dengan gelar raden Singokawoco.

Pada kesempatan tertentu

mengeksekusinarapidana

hukum gantung hingga hukum picis

yang bagi kita kiini sudah asing.

---

Dia juga seorang petani

diberitanah garapan bebas upeti

tanah perdikan paring dalem

dengan gelar “kyai wedung”.

---

Itulah ayah dari ayah

sangat dijunjung dihormati

Semenjak masih hidup bersama

hingga ayahnya ayah

Embah Singokawoco

dimakamkandi makam suci Jurutanen.

---

Penghormatan kepada orang tua

Sampai Dia harus dipikul kepemakaman

Tinggi-tinggi kita pikul.

Sampai Dia kita tanam dipersemayaman

Dalam-dalam kita pendam.

Demikianlah akhir kata ayah :

“Mikul duwur, mendhem jero.”

Sukarno bilang : Hanya bangsa yang besar yang bisa

Menghormati Pahlawannya.

***

(Ayah bercerita tantang ayahnya

Cerita yang kurangkai dari khasanah

Memori demi memori

Dan endapan sanubari.)

(Ganjuran, Desember 2013.- Astokodatu)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun