Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kritik dan/atau Usil?

14 November 2012   05:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:24 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1.Komentar untuk Tayangan Rekan Ragile.

Saya sungguh belajar dari Rekan Ragile banyak sekali. Terakhir ini dari tulisan berjudul : “ Makna Tersembunyi di Balik Tulisan dan Postinganhttp://sosbud.kompasiana.com/2012/11/12/makna-tersembunyi-di-balik-tulisan-dan-postingan-507699.html .Saya tulis komentar :“Mas Ragile si pengamat cermat, ini tadi laporan pengamatan kan.. saya cuma pembelajar aja di Kompasiana, jadi siap dikoreksi pak guru gitu… makasih Mas.. Selamat Malam”.

2.Pembelajaran saya.

Dalam tulisan ini terdaftar banyak bahan belajar. Rekan Ragile sungguh jeli mencermati apa yang tersurat dan apa yang tersirat dalam setiap tayangan di Kompasiana. Sekurangnya dia selain menunjukkan kemahirannya dalam “membaca”, dia mendaftar tigabelas (13) butir jenis tayangan. Dari ketigabelas jenis itu saya pilah tiga kolom untuk dinilai:(1) Jenis tulisan, (2) Jenis penulis, (3) Pembaca, atau : Topik, Metoda/Gaya tulis, Target, tendensi. Disebut pula yang positip (obyektip, nilai, “ilmiah”) dan yang negatip (rekaan, narsis, target tersamar,tendensi dsb).


Ditulis sebagai penutup, yang saya suka :Barangkali begitu. Contohnya itu, tapi… Apapun… Semua itu warni warni karya tulis nan lengkap. Pernik pernik postingan yang bikin asyik. Dan semua pasti ada fungsinya. Tergantung seberapa jeli pembaca memanfaatkannya.”.

Saya rasa tidak pada tempatnya saya terlalu jauh menulis disini pembelajaran saya agar jangan (salah-salah) merusak citra, nilai tulisan Rekan Ragile. Dan ini juga sebagai penghargaan terhadap pembaca.

3.Buah Belajar.

3.1. Terimakasih peluang belajar ini kepada Rekan Ragile. Adapun apa saja target dan motivasi para penulis boleh kita maklumi tetapi akan selalu saya hormati sepanjang dalam batas2 etika tulis.

3.2.Saya sangat merasa sayang adanya postingan yang :

a.mau mencelakai orang lain oleh mereka yang punya Hobby (Usil)

b.tulisan gaya kritik negatip/ tidak membangun

Signalemen Rekan Ragile disebut di butir 10, 11, 12 atau huruf (K), (L), (M).Dan dibutir (M) disebut tentang Akun Palsu.

Bicara tentang kritik tentu kita tahu ada kritik membangun dan kritik menjatuhkan. Kritik mengandaikan adanya hal/ fakta yang perlu “perbaikan”. Maka ada beda pendapat. Menimbulkan polemic, adu argumentasi. Menuntut dari dua pihak pemahaman dulu terhadap argument/pesan pihak lain, baru menyampaikan tanggapannya. Disini juga serba relative artinya ada pula pribadi-pribadi yang memang kurang atau lebih peka akan perasaan orang lain.

Elok pula dimana-mana memang sering kita temui itu hobby usil. Suka melihat orang lain terganggu, sedikit atau banyak.

Apabila memperhatikan perkembangan dari tahun 2009 saja ada muncul beberapa grup yang berupaya membuat suasana Kompasiana damai, bebas dari tulisan usil, argumentasi kasar. Itu sudah sangat menggembirakan. Grup yang saya maksud seperti Grup Para Penulis Fiksi, Grup Humor/Kenthir., Desa Rangkat…..dll.

Disini kembali diharapkan kesadaran pentingkan kepekaan yang luas, analisa tajam, cepat tanggap, dalam toleransi kebersamaan dengan pelbagai teman dan kawan seperjalanan.

Salam Kompasiana.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun