Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

"Membaca-lebih"- Perspektif-Pertemanan

20 Desember 2011   06:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:00 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bungailalang also commented on post Cherrybelle dan Pesta Ulang Tahun yang ke-3 Itu that you've commented before. “Saya cuma membayangkan andai saya datang sendirian dan pasti belum kenal siapapun pasti bakalan bingung dan plonga-plongo. nah itu gambaranku waktu datang kesana. bener-bener plonga plongo..hihihiii..dan akhirnya menyerah dan pulang..gak nyampe sejam.”. http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/ 2011/12/12/ cherrybelle-dan-pesta-ulang-tahun-yang-ke-3-itu/Ternyata Ber-Teman-an itu tidak selalu sedemikian mudah seperti dikisahkan. Disamping itu apa yang dikisahkan dan dibaca, dapatkah kita membaca-lebih dari yang tersurat itu….? Maka apa arti pertemanan di Kompasiana. ?

Membaca lebih dan kemudian menulis baik berarti menfungsikan nalar, pertimbangan pemikiran, perasaan, intuisi, imaginasi, pengalaman, pengamatan, dan indera yang lain yang mengkait potensi dan kompetensi, yang dibuktikan oleh pengalaman. Yang demikian itu dianggap memperdalam dan memperluas pemaknaan. Maka membaca lebih dan memahami makna berarti menangkap pengertian perasaan dan maksud dalam nada dan keseluruhan konteks sasaran yang mau dipahami dengan segenap potensi dan kompetensi.

Seperti dari pendidikan dari pekerjaan, atau pun dari “kebanyakan tulisan” orang dapat diambil pelajaran siapa seseorang itu, bagaimana prestasinya, bagaimana reputasinya. Pertemanan dan persahabatan dari umur ke umur dapat menggambarkan kepribadian kita. Sebab pertemanan dan persahabatan sendiri dibentuk oleh sekurangnya empat factor ini :

1.kepribadian, umur/kematangan, khususnya sifat social seseorang

a.tertutup, pemalu, penakut, egois

b.terbuka, peduli, ramah, setia

2.lingkungan, keluarga, kawan-kawan dan status social ekonominya

3.peluang/kesempatan, waktu, keseringan pertemuan

4.kesadaran dan motivasi pertemanan itu sendiri, yang membentuk dan dibentuk dalam perjumpaan dan proses pembinaan pertemanan dan persahabatan itu.

Sebagai illustrasi saja sedikit sketsa pengalaman dari refleksi penulis menelusuri masa-masa pertemanannya :

Pertemanan masa kecil penulis ditandai oleh tiga lingkungan : lingkungan bermain desa (bermain waktu libur, malam hari purnama,), lingkungan pertemanan sekolah (geng sekolah diliputi suasana persaingan prestasi belajar dan olah raga), dan lingkungan pergaulan gereja.(lebih suasana kekeluargaan, kepramukaan dan kesenian)

Pertemanan masa remaja penulis diwarnai oleh suasana khas asrama pendidikan yang khas dan intensip dari semua segi pendidikan. Persahabatan eksklusip ditabukan. Maka justru Pertemanan pun terbuka sangat akrab. Terjadi suasana kekeluargaan. Buah pertemanan itu berkesinambungan hingga 40 tahun sesudahnya dan hingga sekarang. Teman seklas kami dari sekitar 30 dan bertahan 12 orang diakhir pendidikan masih merasa menjadi saudara hingga tua, dengan isteri, anak dan cucu masing-masing. Reuni terlengkap di tahun 1996. reuni terakhir th 2004---

Pertemanan orang muda yang dibangun spontan pun mulai lebih focus, bisa bertahan lama. Namun persahabatan yang tulus tidak akan terganggu manakala yang bersangkutan seringkali meninggalkan sementara keakraban berteman untuk urusan yang lebih pribadi seperti perkawinan, pindah tempat tinggal dan urusan kekeluargaan yang perlu dilakukan tersendiri.

Pertemanan orang dewasa akan menjadi lebih diwarnai urusan profesi dan kepentingan maka masuk akal. Kadangkala ada suasana semacam tinggal sebagai “teman seperjalanan” saja. Ikatan territorial dapat dikembangkan lebih akrab apabila ditunjang oleh suatu peristiwa khusus atau tantangan bersama. Bahkan kadang karena sama sama se perantauan. Sementara Pertemanan orang lanjut usia pasti dibatasi oleh kemampuan motoriknya dan dinamika khisiknya. Beberapa pertemanan kami dalam kelompok diskusi, masalah social, iman dan kemasyarakatan.

Pertemanan Kompasiana---kita sedang bersama menghayatinya. Diantara kita yaitu Pribadi dalam Pertemanan, beda-beda umur, beda-beda profesi, satu dua ketemu selera….. ketemu minat, dan bersama dalam sikap terhadap komunikasi internet, atau tujuan pertemanan kita masing-masing… Kepelbagaian titik dan jenis pertemuan kita diwarnai kepelbagan factor tersebut dimuka : kepribadian, latar belakang, kesadaran dan motivasi kita berteman.

Sebenarnyalah kita pantas bersyukur kepada katalisator pertemanan dengan bentukan grup. Yang kenthir kek yang asah-asih-asuh-kah, yang canthing-kah, yang berjejering lewat Fbkah, semua sangat menguntungkan pertemanan kita.

Tulisan ini sekedar sketsa dalam suatu perspektif dari Pertemanan. Siapa tahu bermanfaat bagi kita semua. Termasuk para sponsor dan penyelenggaraan kopdar dan event-event kebersamaan lain. Pertemuan “Kopdar” semoga dapat didirancang dengan antisipasi pelbagai kasus seperti kasus Bungailalang dimuka. Perspektip lain dapat baca tulisan rekan baca Lia Kistri : Seorang Teman di http://sejarah.kompasiana.com/2011/11/21/seorang-teman%E2%80%A6/ “Bener p Flo… berujung pada satu kenyataan… Komunikasi memang penting… salam pertemanan kembali…” tulis Lia menanggapi rekan penanggap.

Salam Pertemanan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun