Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta Berantakan Lantaran Kopdar

5 Mei 2011   09:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:03 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Fiksi ini ingin berbagi dan mengail opini di Desarangkat. Tetapi memang fiksi, bebas bertanggung jawab, cuma gayanya lebih berantakan daripada cinta Sophia yang mengaku berantakan setelah Kopdar. Kopdar itu apa, Sophia juga tidak paham sepaham Neng Jingga genit, putri Kades Rangkat.

Sophia gadis desa Djogja selatan pinggir pantai yang menjadi anak asuh Ki Astoko. Orang Jawa bilang masih gadis kencur, kalau punya cinta ya cinta monyet. Bukan Cintanya Bang Lala apa Jeng Selsa. Pengasuhnya juga si tua bangka Kakek Astoko bukan pak guru Odi, dari Desa Rangkat.

Malam itu Sophia ngintip, curi pandang baca tulisan Kakek yang menyusun proposal atau TOR untuk kopdar. Maunya dikonsultasikan tengah bulan ini dikirim ke Pak Kades, Bu Kades, dan Sekdes.

Pagi-pagi Sophia sudah berdiskusi sama ibu asuhnya.

==“Bu, apa si maksudnya bapak, tadi malam saya intip bapak tulis kopdar, tambah lagi KETEMU, Ora gelo, Pekoleh, dari hati ke hati, dapat saudara, pulang segar. Itu makanan apa…gitu lhooo?”

==“Itu saya kagak tahu, setahu saya bapak mau ada tamu banyak. Datang dari mana-mana, Bandung, Bali, Sumatra….. gak tahu lagi.”

==“Terus, terus mau apa bu ? Sepertinya bapak serius berfikirnya lho bu !”

==“Tanya sendiri sama bapakmu !”

== “Ibu juga perlu Tanya ya bu, nanti kalau tamu bapak banyak cewek-cewek ayu gimana bu. Akupun perlu waspada ini, bu, nanti Mas Didot bisa lupa sama Sophia…. Bapak si aneh-aneh, tamu kagak dikenal boleh datang dari jauh-jauh lagi… Iya saya ada baca nama Elvaretta apa lagi begitu lho…”

Malam itu Sophia tidak sempat mendekati saya dan bertanya lanjut tentang kopdar itu. Tetapi asyik dia berdebat lagi sama Mas Didot “pacar”Sophia. Mas Didot sebenarnya tidak memacari Sophia gadis kencur itu. Mas Didot kenalan saya yang sering datang untuk memperbaiki computer saya…..

== “Mas Didot jangan datang nanti kalau ada kopdar dirumah ini, akan banyak cewek datang untuk bapak. Ibu saja tidak tahu siapa mereka. Mas, aku cemburu nanti lho.”

== “Ini ada masalah apa pakai cemburu segala ?”

== “Pokoknya kalau kagak tahu, mending kagak tahu menahu sekali, Mas.!”

== “Lho ini soal apa…?”

== “Udah jangan bikin cintaku sama Bapak, sama Mas Didot jadi berantakan lantaran kopdar itu… Ibu aja katanya juga belum tahu semuanya…”

== “Lho.Lho, apaan pakai cinta berantakan….. Ibu dibawabawa lagi…. ---Sophia cuma lari kebelakang aja---

==Sophi, Sophi…..”

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun