Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pidato Tutup Buku UBSP RT

23 Agustus 2010   22:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:46 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Bagi penggemar pidato tokoh besar seperti Presiden dsb disarankan tidak baca ini, pidato ketua RT. )

Usaha Bersama Simpan Pinjam (UBSP) RT saya sudah berjalan 20 tahun lebih. UBSP itu mempunyai kebiasaan tutup buku menjelang Lebaran. Dimaksudkan agar warga dapat memanfaatkan uang tabungan dan keuntungan usahanya sendiri untuk Lebaran.

Pak Ketua RT kami kali ini membuka rapat “pembagian keuntungan” atau disebut oleh warga “tutupan”, dengan “pidato” penuh semangat. Saya kutip saja sepotong-sepotong pidato itu, antara lain :

“ Saudara saudara yang terhormat, kita terbiasa membaca (mengkritik) kekurangan orang lain. Kekurangan dari pidato Presiden sampai para tokoh/pimpinan masyarakat maupun bahkan pimpinan agama dlsb. Pasti itu bukan tabu. Tetapi apa yang kita buat untuk /terhadap diri kita sendiri. Mumpung ini masih Ramadhan, bagi saudara-saudara yang seiman dengan saya mari kita meneliti hidup kita. Kita tutup buku dalam hidup kita. Bagi yang tidak seiman dengan saya, saya bicara juga memakai nalar dan ajaran para tokoh yang saya baca tadi siang.

Saya baca petunjuk tentang Sumber dan akar kebiasaan buruk, seperti: Suka marah, Tamak, Sombong, Irihati, Kemalasan. Dan ada tujuh kekuatan untuk berbuat baik, seperti, Sabar, Ugahari, Rendah hati, murah hati, ketekunan dan ketelitian, berani karena benar, dan yang paling utama ketakwaan kepada Allah SWT. Nah ini yang say abaca, masih ada sisa hari di bulan suci ini mari kita bersama membangun diri. Kita tidak perlu latah ikut-ikutan mencerca kekurangan orang lain.

Dalam hidup bersama sesama tetangga, dalam RT kita, kita bersyukur mempunyai tokoh-tokoh pelindung, punya anak-anak muda, ada ibu-ibu yang semua guyub rukun. Itu harus disyukuri. Semua KK mempunyai rumah biar tempoh hari roboh semua. Insya’allah karena kerjasama, segera masalah rumah bisa semua teratasi. Dan tanpa masalah. Kita bersyukur kawasan kita dekat sekolah, pasar, ada masjid, ada gereja. Dekat KUD, BRI, Bank Daerah,Kantor Kepala desa, jalan beraspal pun leat RT kita. Hanya perlu waspada khususnya untuk ibu-ibu yang punya anak kecil. Perlu disyukuri kita punya kekayaan bersam biar kecil. Usaha simpan pinjam ini biarpun kecil. Kekayaan beberapa alat keperluan bersama, tenda, kursi, barang pecah belah dsb. Kita bersyukur atas itu semua.

Bapak ibu yang saya hormati, peta keadaan kita jelas. Jelas. Tetapi mari diperjelas pengelolaan dan penggunaan apa sudah sesuai dengan maksud tujuan kita bersama.”

………belum selesai Bp.Ketua RT berbicara saya ada telpun dan keluar ruang pertemuan. Tetapi setelah saya masuk kembali, pidato selesai. Kepada saya disodorkan catatan pribadinya.

Saya tertarik, saya bawa pulang dan bagian belakang catatan itu saya kopi dibawah ini :

Evaluasikelompok / hidup kebersamaan

KEKAYAAN ROHANI DAN JASMANI (POTENSIMATERIAL DAN IMATERIAL)

SDM

SDA

SARANA / PRASARANA

ASSET SOSIAL

PELUANG FINANSIAL

PEMETAAN

JUMLAH

NAMA

JENIS / KATEGORI

SAWAH

PEKARANGAN PEPOHONAN

TERNAK

GEDUNG, JALAN

ALAT TRANSPORT

INVENTARIS - BERSAMA

LEMBAGA

KEBIASAAN

KEARIFAN LOKAL

RELASI

STAKEHOLDER

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun