Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hatiku, Jagat Kecilku

17 April 2010   08:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:45 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KUBENAM DALAM KOLAM

AIRNYA HIJAU LANTARAN LUMUTAN…..

Mengapa pakai tanya segala….? Itu karena aku mau berkaca diri

Malu ‘kan belangnya ketahuan.?

Dihatiku ada Susno Duadji,

Oh ada Gayus pula….., lho Bang Syahril kau disini juga……

Direlung terdalam hati ini ternyata Ibu Sri Mulyani ada, ……….

Kususun anggaran baru berdasarkan peningkatan pertumbuhan ekonomi,

Mengapa kau tak setuju?

Itu demi gengsi - praktis dan pragmatis …… kalau perlu kudatangkan Rajasa

Atau Budiono sekali……..

Anda mau tahu ?

Dihatiku juga ada SBY, bersama semua menteri Kabinet Bersatu

Ketua DPR

Ketua KPK

Ketua MA dan MK

Ada Kapolri s’gala

dalam diri ini memimpin mengawasi jalannya reformasi ……

Akhirnya aku sadar pula: dihatiku - dijagad kecilku

Isteri tersayang tidur terlelap menunggu kepulanganku

-- dari pesiar dipinggir kolam.

“ dirimu berantakan” --- “katanya dari Kalibata?” kata ibunya bocah.

Kata siapa aku ke Kalibata ?

Aku benci sama pahlawan kemaleman,

apa lagi yang dimakam, itu hari kemarin, kemarin dulu malem….

Biar aku berantakan,

tapi akulah reformasi, reformasiku yang tetap tahu diri…..

bahwa malu itu malu, bahwa geli itu geli, bukan diganti ganti.

Jagatku bukan jagatnya Negara

Ke”berantakan”ku itu ke”berantakan”ku

jagatku jagatnya sikecil sederhana

Sudah ada tim khususnya, legitimit tapi tanpa sk.

Legitimasi dari Penguasa Pencipta jagat kita.

Jagat jagat kecil inilah yang banyak kali dilupa

Kasihan deh lu, …….. disepanjang masa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun