Hadir pada pertemuan doa untuk kesejahteraan Ibu dan bayinya 7 bulan dalam kandungan, hatiku tersentuh juga pada khotbah seorang pastur yang tidak pernah menikah.
Kotbah itu sederhana pula tapi bernas. Bahwasanya kehidupan ini melalui sebuah proses. Bahwasanya proses mulainya hidup ini sungguh menakjubkan. Dan mentakjubkan pula peran bapa dan ibu sehingga terjadi dalam kandungan seseorang dalam seseorang.
Pernah dibuktikan bahwa bisa jadi bayi itu berdarah golongan yang berbeda dengan ibunya yang memberi “makan” kehidupan barunya. Anak bayi itu memang oknum pribadi yang lain. Maka jangan pernah “mengorbankan” hidup bayi deminama baik ibunya.
Dan kembali kepada kejadian yang mentakjubkan itu kita kembali bersujut pada Sang Pencipta. Kita bersyukur lelaki perempuan diberi peran serta menciptakan kehidupan. Dan disana memang peran berat perempuan istimewa pada +9 bulan awal. Rahim ibu adalah serambi muka kehidupan setiap insan. Karenanya perlu kita-orang banyak berdoa dalam rangka melaksanakan tugas penyertaan penciptaan manusia ini...... agar sukses: semuanya prima hasilnya.
Sadarkah kita akan mulianya karya dan hebatnya tugas yang diemban ayah bunda itu ?
Saya kakek tua yang telah selamat merampungkan tugas itu, ikut mengharapkan suksesnya peran para ayah bunda keluarga muda, dan peran seorang perempuan yang mulia. Sederhana saja bukan ?
Selebihnya kita memahami bahwa peran menampung melindungi menghidupi oleh rahim seorang ibu bagi bayinya, menjadi syobol Kemaha KasihNya Allah untuk manusia yang tak ada sempurnya ini. Sebutlah : Allah Sang Maha Rahim. Kerahiman Illahi tiada taranya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H