(DEARPPA) Doa si Penata Aksara
Hujan senja itu
Biasa, disaat cuaca tak menentu,
Tetapi pasti,
Menyiram alam :
Harumnya tanah basah terrasa
Bebatuan menghitam
daun-daunpun bersih basah tersipu,
Pepohonan dan akarnya segar
Telisik angin membisikkan kenyamanan.
Bila malam direndam semilir angin
Bintang bintangpun pun berkedipan
Tiada enggan bulan sipit menghias langit,
Perempuan-perempuan sempatkan main aksara
seraya jabang bayi nyenyak dalam dekapannya.
Pagipun membawa dinginnya embun
Menitik diparas alam semesta bumi fajar
Menggelar kehidupan segala ciptaan
Hujan dan embun berpelangi
Turun kebumi tak pernah kembali
mengena amanahnya terlaksana
menyiram membasahi,
menyiram membersihi,
menyiram menghidupi.
Ya Sang Maha Pencipta
Ciptakan hamba seperti KehendakMu,
Beri hamba sekelumit kuasa cipta
Karyaku terbaca bagaikan hujan dan embunMu.
Kubagikan lepas dengan segala hati ikhlas.
................
Yogyakarta, 24 Febr.2015. Em.Astokodatu. no.3 Referensi : puisi ini sejalan dengan tulisan saya ini : http://filsafat.kompasiana.com/2015/02/22/mau-semakin-kreatif-belajar-dan-berdoalah-703063.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H