Mohon tunggu...
Asti Sundari
Asti Sundari Mohon Tunggu... Lainnya - Berfikir adalah salah satu cara bersyukur telah diberi akal. Sebab keunggulan manusia dari akalnya.

Nikmatilah proses yang ada, karena setiap proses yang dilalui mengajarkan banyak hal.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Cuti Haid Hanya Sebuah Narasi

14 Agustus 2022   10:47 Diperbarui: 14 Agustus 2022   10:50 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Bagi sebagian perempuan ketika haid adalah momen menguras energi, karena selain hormon yang tidak stabil juga rasa sakit yang dirasakan cukup menganggu. Tentu saja hal ini saya rasakana sendiri, walaupun intensitas rasa sakit menstruasi saya cukup sedang namun ternyata mau tidak mau cukup menggangu.

Apalagi ketika saya harus berpergian jauh menggunakan motor dengan kondisi jalan rusak atau melewati polisi tidur dijalan maka perut saya akan merasakan sakit, dan hal itu membuat saya merasa tidak nyaman ketika harus berpergian kemana-mana. Saya tidak habis pikir para ibu-ibu hamil yang berada di pelosok desa dengan kondisi jalan rusak parah, apakah mereka tidak takut ke guguran.

Padahal di jaman sekarang dengan berbagai macam makanan mengandung bahan kimia membuat kondisi tubuh kita lebih lemah dibandingkan dengan kondisi jaman dulu dimana banyak para orangtua yang usianya 70 tahun tapi masih sehat dan kuat. Dengan kondisi lemah seperti itu, biasanya beresiko untuk ibu hamil mudah keguguran.

Kembali pada persoalan haid atau menstruasi yang dialami para perempuan, ternyata pemerintah sudah menerapkan cuti haid untuk para perempuan pekerja agar bisa beristirahat dengan tenang. Namun persoalannya adalah penerapan cuti tersebut masih belum menjadi prioritas kebanyakan perusahaan, bahkan lembaga pemerintah sepertinya jarang menerapkan cuti haid.

Keluhan saya sebagai seorang perempuan saat haid tidak hanya persoalan jalan di Indonesia yang tidak ramah untuk saya lewati ketika sedang sakit, tapi juga tentang cuti haid yang tidak saya temukan jika saya menandatangani kontrak pekerjaan. Hal tersebut membuat saya terpaksa untuk tetap bekerja walaupun sedang sakit haid.

Persoalan aturan cuti haid ini seolah hanya suatu catatan yang di selipkan untuk meramaikan aturan di Indonesia sebagai negara yang peduli dengan perempuan walaupun praktiknya masih jauh dari kata ramah perempuan itu sendiri. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun