Aku lupa cantik itu seperti apa.
Sebab, disampingmu tak perlu menjadi cantik.
Karena kamu tahu aku adalah aku.
Cantik?
Aku lupa cantik itu seperti apa.
Jika hanya diucapkan untuk menyudutkan.
Untuk perempuan tak berwajah rupawan
Cantik?
Aku lupa cantik itu seperti apa.
Sebab hanya ibuku yang mengatakannya.
Oranglain? Mereka tak peduli.
Cantik?
Aku lupa cantik itu seperti apa.
Mereka yang cantik adalah dewa
Semua memberi bunga padanya
Lalu ~
Biarlah cantik hanya penghias saja, untukku yang duduk disudut itu.
Karena cantik adalah luka bagi kita, para manusia yang disebut wanita.
Sayangnya, aku bukanlah wanita.
Aku perempuan, yang tak perlu kau sebut cantik.
Karena aku tahu, cantik katamu adalah menggoda aku.
Lalu kau katakan aku menggugah hasratmu.
Tak usah kau katakan cantik.
Aku tak suka, dengan kedipan matamu, atau siulanmu.
Cantik hanya akan menjadi luka, dicemburui para wanita.
Padahal aku tak pernah meminta.
Jadi stop katakan cantik padaku, sebab aku percaya, jika ada yang cantik maka ada yang jelek.
Buat kita perempuan, cantik itu luka. Serba salah hidup di dunia dinilai dari rupa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H