Mohon tunggu...
Asti Sundari
Asti Sundari Mohon Tunggu... Lainnya - Berfikir adalah salah satu cara bersyukur telah diberi akal. Sebab keunggulan manusia dari akalnya.

Nikmatilah proses yang ada, karena setiap proses yang dilalui mengajarkan banyak hal.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Cinta di Dalam Filsafat

19 September 2021   11:58 Diperbarui: 19 September 2021   12:03 832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa sih yang ga pernah merasakan cinta?, semua orang pasti pernah merasakannya baik laki-laki maupun perempuan namun, apa itu cinta? Setiap orang mempunyai definisinya sendiri tentang cinta, termasuk aku. Dan cinta, siapakah yang dapat membendung rasa cinta dan meminta untuk mencintai siapa, tidak ada yang punya kehendak menentukan siapa yang akan dicintai, begitulah cinta. 

Cinta itu adalah rasa dalam hati, mencintai tidak ada yang salah yang salah adalah sikap kita, andai kamu mencintai yang sudah mempunyai pasangan tentu saja tidak ada yang salah namun bukan berarti harus berlarut-larut dalam perasaan itu. Kamu harus sadar betul bahwa sesama perempuan kita harus saling menjaga perasaan satu sama lain tidak bertikai hanya karena seorang laki-laki dan dibutakan oleh cinta tersebut. 

Saling berempati satu sama lain, menghargai kebahagiaan oranglain dan kamu bisa mencari kebahagiaan lewat aktifitas positifmu, banyak laki-laki hebat diluar sana yang akan mencintaimu juga yang kamu cintai, walaupun sulit dan memerlukan waktu yang lama tidak apa, karena sesama perempuan kita harus bergandengan tangan. 

Cinta itu rumit, sangat rumit hingga setiap manusia yang ada dimuka bumi ini tidak bisa menebak alurnya akan kemana, namun begitulah cinta hadir. Terkadang kita dibutakan oleh cinta, sampai lupa akan kebahagiaan diri kita sendiri dan membiarkan diri kita dan hati kita dilukai. Rasa sesak menyelimuti hatimu, dan kamu terus menangis di setiap malam menumpahkan segala rasa kekecewaan, kekesalan, dan sakit yang kamu rasakan. 

Wajar saja, tapi tidak berlarut, mari kendalikan dirimu dan mencari kebahagiaan diluar sana hidup ini sementara apakah kamu akan menyia-nyiakan hidupmu hanya untuk meratapi rasa cintamu? Tentu saja tidak, ada keluargamu, temanmu, sahabatmu mereka yang menyayangimu dan mencintaimu dengan tulus atau bahkan kamu tidak melihat seseorang yang ternyata berarti buatmu hadir selama ini disekitarmu, namun kamu abaikan. 

Jangan sampai kamu diperbudak cinta, jika tidak suka dikasari maka katakan "tidak !", lawan saja karena kamu manusia yang perlu dihargai. Tidak ada yang bisa kamu pertahankan ketika kamu bersama seseorang yang melakukan kekerasan kepadamu baik verbal maupun non verbal. 

Alangkah lebih baik menjauhinya, jika bertahan atas nama cinta kamu sudah diperbudak oleh perasaan kamu, mungkin saja itu bukan cinta tapi obsesimu. Cinta selalu mempunyai makna, mencintai seseorang, mencintai mereka atau mencintai sesuatu, kita diajarkan untuk tidak mencintai sesuatu berlebih-lebihan tapi biasa saja, sewajarnya saja karena hal tersebut akan menyeimbangkan kamu dalam berperilaku. 

Cinta itu soal dua insan yang saling mencintai, berkomunikasi, saling menghargai dan saling menyayangi. Ya, berdua dan saling kata kuncinya, tidak sendiri-sendiri. Namun terkadang kita sebagai perempuan juga melakukan perbudakan pada pasangan kita, meminta ini dan itu padahal keadaan pasangan kita tidak memungkinkan untuk mengabulkan keinginan kita dan kita sebagai perempuan memaksanya atas dasar cinta. 

Dalam relasi hubungan harus adanya komunikasi satu sama lain untuk menciptakan hubungan yang setara, tidak pernah merasa terintimidasi ketika akan mengutarakan pendapat atau membicarakan sesuatu untuk mencapai kesepakatan bersama.

Ilmu pengetahuan berawal dari cinta, seperti kamu mencintai dia yang jauh disana, yang kau rindukan setiap malam. Para filsuf dulu mencintai ilmu pengetahuan lewat kecintaannya mereka dalam proses berfikir yang mereka lakukan, muncullah seorang socrates yang rela mati demi cintanya pada ilmu pengetahuan.

Apakah kamu tahu romantisme adalah salah satu aliran filsafat yang menggunakan hati tidak dengan logika, menciptakan beradaban dunia lewat sastra dan musik. Novel salah satu hasil dari filsafat tersebut begitulah filsafat romantisme, bermain-main menciptakan dunianya lewat imajinasinya. Namun hal itu tentu tidak salah yang harus kamu lakukan hanya mengontrolnya, menjadikan imajinasimu sesutau karya yang hebat.

Mencintai itu rumit, seperti rumitnya aku mencintai eksistensialime membahas manusia beserta kebahagiaan dan kesedihannya, banyak keraguan yang dibangun dalam filsafat ini namun itu membuat aku merasa perlu memahami diriku sendiri. Mencintai eksistensialisme melalui jalan yang panjang bertemu dengan Simone de Beauvior dan juga Jean Paul Sartre. 

Mengapa aku begitu mengaguminya? Karena dia adalah salah satu filsuf perempuan dalam sejarah panjang filsafat yang di dominasi oleh laki-laki. Jean paul sartre  mencintai simone begitupun simone, cinta mereka sangat unik, mencintai satu sama lain tapi juga mencintai kebebasan. Namun, tidak akan ada yang sanggup dengan cinta yang mereka alami. 

Sebab cinta mereka adalah cinta kesedihan. Ya, disaat kamu mencintai seseorang maka kamu akan merasa memilikinya, akan ada timbul rasa cemburu akan ada rasa sakit hati jika dia bersama dengan oranglain. Tapi tidak dengan mereka berdua, sartre bebas berkencan dengan perempuan manapun begitupun simone dengan pria lain, sebab mereka percaya akan kebebasan cinta.

Tapi tidak bagiku, cinta memang bukan kepemilikan tapi cinta bagaimana kita saling menghargai satu sama lain, saling mengasihi. Ya, itu cinta yang aku rasakan. Cinta dengan penuh rasa syukur atas hadirnya, mungkin simone juga merasakan demikian. Jika filsafat melahirkan orang hebat karena cinta pada kebijaksanaan, maka cinta hadir dalam hidupku untuk memberi tahu apa potensi di dalam diriku. Karena kehadirannya membuat aku berfikir tentang kehidupan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun