Gimana sih rasanya pacaran dan lagi bucin-bucinnya tapi juga bikin otak produktif?. Pacaran identik sekali dengan kata bucin.
Belum lagi hal ini semakin populer ketika maraknya konten-konten perbucinan di sosial media. Khususnya di Instagram atau di Tiktok banyak sekali perbucinan yang bikin para jomblo makin ngenes liatnya.Â
Perbucinan juga ga bisa aku hindari dengan doi, sepertinya tanpa bucin hubungan berpacaran terasa  ga apdol wkwkwk.Â
Biasanya sih kalo udah ngomongin cinta, manusia bakalan lebih kreatif dan produktif apalagi kalo lagi patah hati, bakalan keluar banyak kata-kata bijak, atau dibuat cerpen soal kandasnya hubungan.
Tapi, beda lagi kalo lagi fase bahagia, kita malah fokus sama doi sampe lupa sama kerjaan kita sendiri, dan kehidupan nyata di sekelilingnya. Â
Karena saking bucinnya aku ngirim sebuah kata-kata  yang isinya gini "Orang yang friendly memang menyenangkan, tapi tidak disarankan untuk dimiliki" dengan caption dibawahnya "Ada yang gatel berkedok friendly".Â
Ceritanya mau nyindiri doi yang emang friendly sama semua orang. Aku kirimlah lewat DM Instagram dan langsung doi video call aku. Kita ngobrol dan doi nanya, apa yang mau ditanyain soal feeds ig yang aku kirim ke dia. Aku bilang aku minta pendapatnya hehehehe. Tadinya pengen ngejebak doi buat kasih jawaban menurut versinya dan ternyata itu ga berhasil wkwkwk.
Kita ngobrol sambil ketawa-ketawa, dengan santai doi malah nanya balik dong, "emang ada datanya yang friendly suka selingkuh?". Ya, aku yang ga pernah denger bingung juga mau jawab apa.Â
Alhasil aku jawab "ya ga ada, tapi kan aku mau nanya pendapat kamu".Â
"Yah ko, nanya ke aku sih? Emang kenapa sama aku?"Â
"Ya kan kamu seseorang yang dianggap friendly?"
"Ya ga tau, kan ga ada datanya bahwa sekian persen pasangan friendly berselingkuh" seketika kepikiran dong, wah kayaknya seru nih kalo kita bikin survey terkait pasangan yang friendly. "Ya bikinlah," kata doi waktu video call .Â
Dari situ aku merasa lucu ampe ketawa-ketawa tapi juga menarik, lucunya jarang sekali yang membuat survey soal relationship seperti ini.Â
Biasanya hanya berdasarkan pengalaman dari orang ke orang tanpa base datanya. Dengan ide yang sedikit nyeleneh ini, aku buatlah sebuah survey soal dampak pasangan yang friendly.Â
Aku pengen liat seberapa banyak orang yang berpartisipasi dalam survey ini. Karena ini survey Relationship jadi aku ga tau apakah orang-orang akan tertarik dengan survey love life seperti ini atau tidak, ya namanya love life berhubungan dengan privasi dan belum tentu juga banyak yang menganggap penting
Tahap pengisian sampe tanggal 27 Agustus 2021, harapannya dari survey ini kita bisa liat juga, apakah punya pasangan friendly itu bikin ga bahagia atau malah ada pasangan yang ga terlalu peduli juga pasangannya friendly atau engga.Â
Dari becandaan menjadi sebuah karya itu menurut aku sebuah hubungan yang produktif, ternyata ga selamanya perbucinan ga bermanfaat dengan bikin survey gini kita bisa ngasih informasi ke sekitar kita bagaimana mengenali pasangan sendiri.Â
Ga ada manusia yang sama didunia ini, dan setiap manusia mempunyai rasa nyaman yang berbeda dengan pasangannya.Â
Tapi sekarang-sekarang makin banyak sih pasangan yang kreatif dan produktif, ada yang bikin konten-konten uwu sama pacarnya yang bikin para jomblo auto nangis, canda nangis hehehe, tenang kalo putus videonya pasti dihapus kok wkwkwk.Â
Yang langsung ilang dari mulai foto berdua, video uwu dan langsung nol postingan di instagramnya hehehe. Tenang aku juga mengalami ko soal hapus menghapus, karena itu demi kenyamanan dan ketentraman bersama.
Jadi, pacaran kayaknya ga melulu negatif, soal perbucinan yang ga ada maknanya. Ya buktinya doi bikin aku semangat buat bikin hal-hal menarik yang sebelumnya enggak aku pikirkan sama sekali. Doi juga sering ngasih masukan buat aku yang hobi nulis ini dan menyarankan tullisanku untuk dibaca oranglain.Â
Selain produktif jadi nulis, ternyata bucin juga bukan soal aku sayang kamu dan aku rindu kamu, tapi juga membicarakan hal-hal kecil disekitar kita bahkan sampe ngomongin masa depan yang belom keliatan sampe sekarang hehehehe.Â
Keasikan diskusi mewarnai perbucinan kita berdua, yang membicarakan mimpi yang asalnya hanya mimpi untuk diri sendiri, jadi mimpi bersama.Â
Bahagia karena cinta itu wajar sihh asal jangan sampe melupakan diri sendiri yang akhirnya lupa juga sama sekitar kalian, kalo kita lupa sama diri sendiri biasanya kita malah akan menyakiti satu sama lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H