Ketika fajar menyingsing, lelaki berusia lima puluh tahun itu terbangun. Dia duduk di tepi tempat tidur, lalu berdoa kepada Tuhan.
Dalam doanya lelaki itu berkata, "Tuhan, kiranya Engkau memberkati kami dan memberi kami kedamaian dalam menjalani hari ini. Amin" Lelaki itu bangkit dari tempat tidurnya setelah berdoa.
Lelaki itu bernama Pak Gideon, seorang lelaki yang sangat mensyukuri kehidupannya, meskipun dia memiliki tubuh yang tidak sempurna.
Pak Gideon membuka kios yang dibuka di sebelah rumah. Seorang mekanik elektronik yang populer, meskipun berada di desa. Setiap kali, banyak orang yang yang mencarinya untuk membenahi barang-barang elektronik. Misalnya, televisi, DVD dan radio.
Tentu saja ada yang menawarinya membenahi kulkas, tetapi Pak Gideon menolak karena itu bukan keahliannya.
Selain dikenal sebagai mekanik elektronik, Pak Gideon adalah seorang kepala keluarga yang sangat bertanggungjawab atas istri dan ketiga anaknya.
Di gereja, Pak Gideon juga didapuk sebagai pembela sidang. Seorang terpenting ketiga setelah gembala dan ibu gembala sidang.
Saat Pak Gideon menjadi pembela sidang, beliau membuat program-program gereja yang bermanfaat untuk membuat gereja maju.
Salah duanya, doa puasa setiap hari Sabtu dan doa semalam suntuk sebulan sekali. Pak Gideon juga sangat memperhatikan jemaat yang lemah dan mendukung mereka dalam doa dan memotivasi mereka.
***
Namun Agustus 2017 lalu, Pak Gideon telah meninggal akibat cairan Paru-paru yang mengeras dan mendesak Jantungnya. Padahal, Pak Gideon bukanlah perokok aktif. Penyebab penyakit itu juga belum dapat dipastikan hingga kini.
Ada yang mengatakan kalau penyebab penyakitnya adalah kipas angin yang kotor, asap rokok orang-orang yang datang untuk meminta Pak Gideon membenahi barang-barang elektronik, juga asap knalpot kendaraan dan angin saat pergi ke Solo untuk kulak'an.
Tetapi, dokter belum bisa memastikan penyebab penyakit itu menyerangnya. Bahkan sampai enam tahun wafatnya Pak Gideon, istri dan ketiga anaknya tak tahu pasti tentang itu.
***
Kini, Pak Gideon menjadi kenangan yang terbaik bagi keluarga dan orang-orang terdekat yang mengenalnya.
---
Semoga engkau bahagia selamanya di Sorga, Pak Gideon.
---
Karanganyar, 2 Oktober 2023Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H