Mohon tunggu...
Astin AslitaMay
Astin AslitaMay Mohon Tunggu... Mahasiswa - semangat

niat yang utama jika ingin memulai menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar "Kewajiban Vs Ancaman"

13 Desember 2021   12:56 Diperbarui: 13 Desember 2021   13:15 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Era sekarang ini merupakan era dengan kemajuan teknologi yang sangat besar sehingga membuat guncangan baru dalam dunia pendidikan mengapa demikian karena teknologi sekarang ini menyiapkan segala hal yang dibutukan mulai dari yang hal positif sampai hal negatif. Dengan kemajuan teknologi ini akhirnya mempengaruhi semua kalangan mulai dari orang tua hingga anak-anak muda sehingga dalam setiap aktivitasnya pun mengandalkan teknologi yang semakin berkembang.

Perkembangan teknologi tersebut pun membawa dampak negatif dalam kalangan siswa/mahasiswa bahkan dalam kalangan orang tua dimana siswa/mahasiswa tidak lagi peduli dengan kemampuan yang ia miliki karena maunya yang bersifat instan dalam hal ini teknologi dan orang tuapun tidak berperan banyak dalam hal ini tetapi membiarkan hal-hal tersebut terjadi. 

Sehingga yang terjadi anak-anak lebih fokus pada teknologi dan menggunakannya untuk melakukan sesuatu yang mengganggu belajar mereka seperti bermain game, nonton film dan hal-hal yang tidak bermanfaat lainnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa hal ini tidak boleh dibiarkan karena akan sangat berdampak pada masa depan bangsa.

Belajar merupakan proses perubahan didalam kepribadian manusia yang ditunjukkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, dan daya pikir (Trusan Hakim 2005). 

Oleh sebab itu, berdasarkan definisi ahli di atas dapat disimpulkan bahwa orang tua memiliki peran penting dalam mendidik anak mulai dari hal-hal kecil namun penuh makna seperti kesopanan, tata krama yang baik. 

Belajar juga merupakan suatu proses yang dilakukan setiap orang agar mendapatkan perubahan dalam dirinya baik dalam berupa pengetahuan, sikap dan pengalaman dari materi yang telah dipelajari. 

Dan belajar memiliki berbagai macam jenis belajar seperti, belajar sosial,di mana jenis belajar social ini merupakan proses belajar bagaimana cara memahami masalah-masalah dan bagaimana cara menyelesaikan masalah. 

Dan juga ada jenis belajar pengetahuan yaitu proses dimana kita belajar dari berbagai pengetahuan untuk menguasai materi pelajaran. 

Oleh karena itu sesorang dapat dikatakan telah belajar apabila telah menunjukkan adanya perubahan dalam dirinya dari yang awalnya buruk menjadi lebih baik.

Belajar adalah sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan seseorang karena dalam melakukan suatu hal membutuhkan ilmu pengetahuan, hal ini juga merupakan kunci kebahagian seseorang ketika melakukan sesuatu dan lebih tau daripada yang tidak memiliki ilmu pengetahuan. 

Belajar dapat dilakukan di berbagai tempat baik dalam sekolah ataupun dalam lingkungan sekitar, sehingga yang perlu di perhatikan adalah niat seseorang ingin memiliki ilmu pengetahuan dari belajar atau tidak.

Tirtarahardja dan Sulo (2015:129) mengemukakan "Belajar  adalah perubahan prilaku yang relatif tetap karena pengaruh pengalaman (interaksi individu dengan lingkungannya)". 

Selanjutnya Sary (2015:180)  mendeskripsikan "Belajar adalah sebuah proses perubahan prilaku yang didasari oleh pengalaman dan berdampak relatif permanen". 

Oleh sebab itu, dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa dengan belajar kita akan menjadi lebih baik dari sebelumnya namun juga bisa berpengaruh dari pengalaman interaksi dengan lingkungan, sehingga intinya bagaimana niat kita jika ingin lebih baik maka harus belajar.

Dengan belajar seseorang  dapat menyesuaikan diri antara satu dengan yang lainnya. jadi belajar merupakan salah satu hal yang sangat bermanfaat bagi seseorang yang ingin belajar hingga berhasil, oleh sebab itu belajar harus didepankan  agar apa yang ingin kita capai dapat terbukti jangan kita bermalas-malasan.

Tetapi yang terjadi saat ini banyak siswa atau mahasiswa mau belajar itu karena ancaman misalnya dalam perkuliahan mahasiswa seringkali malas-malasan untuk belajar tetapi ketika ada dosen yang mengancam mahasiswa akan belajar jadi intinya belajar dapat dilakukan mahasiswa ketika ada ancaman dari dosen, padahal ini bukan suatu hal yang baik.

Jika kenyataannya seperti itu lantas apa yang akan terjadi jika  setiap siswa/mahasiswa  mau belajar ketika harus ada ancaman, masa depan  akan rapuh jika semua siswa/mahasiswa melakukan hal yang sama. Oleh karena itu setiap orang  harus mampu menanamkan niat untuk belajar agar apa yang ingin dicapai dapat menjadi kenyataan. 

Jadi sekarang anak harus merenung bagaimana mengartikan kata belajar, apakah anak mengartikan belajar sebagai sebuah kewjiban yang harus dilakukan sepanjang hidup atau sebuah formalitas yang dilakukan ketika ada ancaman dari orangtua atau guru untuk belajar. 

Belajar adalah sesuatu yang harus timbul dari dalam diri anak agar bisa berjalan dengan baik dan memiliki dampak baik bagi perkembangan pengetahuan anak bahkan keterampilan anak yang akan tinggal permanen dalam diri anak bukan untuk orang lain melainkan untuk dirinya sendiri. 

Jika tidak demikian maka tidak akan mengetahui apa yang akan terjadi kedepannya apakah belajar akan masi dianggap sebuah ancaman atau sebuah kewajiban yang harus dijalankan. 

SUMBER

https://jurnal.dharmawangsa.ac.id/index.php/sabilarrasyad/article/view/130

https://gheroy.com/belajar-kewajiban-atau-ancaman/

(Dikutip, 02 Desember 2021, pukul 19.15)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun