Mohon tunggu...
Astik Wahyu
Astik Wahyu Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pendekatan Komunikasi Internasional

9 Oktober 2018   17:32 Diperbarui: 10 Oktober 2018   10:17 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Komunikasi internasional adalah komunikasi yang dilakukan oleh seseorang yang dipilih sebagai wakil negaranya untuk menyampaikan pesan kenegaraan kepada seseorang komunikan dari negara lain. 

Komunikasi internasional menjadi sangat penting karena komunikasi internasional merupakan salah satu jembatan untuk membangun hubungan baik antar negara satu ke negara lainnya.

Adapun perbedaan antara hubungan internasional dan komunikasi internasional yaitu sifat dominan mempengaruhi, dimana segala cara untuk menjalin komunikasi antara negara dilakukan dengan cara device dan motivasi, maka dari itu hubungan internasional beralih menjadi komunikasi internasional. 

Bahkan terkadang orang-orang sering mencampur adukkan dua istilah ini sehingga menimbulkan suatu kerepotan tersendiri. Kecenderungan interaksi dalam komunikasi inernasional lebih dipengaruhi oleh kebijakan dalam menjalankan kepentingan suatu negara tersebut bahkan dalam urusan antar bangsa, komunikasi internasional lebih memicu kepada hal politik yang didasari  beberapa hal yang dilihat dari segala bidang yang ada. Tiga kriteria yang membedakan komunikasi internasional dengan komunikasi lainnya:

1. Pesan yang akan di sampaikan bersifat global atau internasional

2. Dari komunikator dan komunikan tidak satu kewarganegaraan

3. Saluran media atau sarana dalam menyampaikan pesan bersifat internasionalDari kriteria di atas dapat didefinisikan bahwa komunikasi internasional merupakan komunikasi antar seseorang berbeda kewarganegaraan  untuk menyampaikan pesan yang bersifat global melalui saluran media atau sarana media bersifat internasional.

Pada abad ke 4 menjadi sejarah dalam munculnya komunikasi internasional, sejarah ini mengulik tentang perkembangan komunikasi dan informasi melalui  media teriak dan tulisan berbentuk prasasti saja. 

Namun seiring perkembangannya pada perang dunia kedua seorang ilmuan menciptakan sebuah teori pendekatan dalam komunikasi internasional. dalam teori ini seorang ilmuan tersebut menciptakan hal yang unik di masing-masing pendekatan, hal ini dikarenakan menurut seorang ilmuan tersebut jika disetiap teori pendekatan terdapat hal yang menarik maka membuat masyarakat lebih gampang untuk mengingatnya.

 Beberapa teori pendekatan tersebut yaitu :

1. Free flow of informationMerupakan arus bebas yang lahir setelah perang dunia kedua. Lahirnya kesepakatan ini bertujuan untuk memperjuangkan hak yang dimiliki media agar dapat dijual dan kebebasan dalam menyampaikan informasi. 

2 .Modernlization TheoryTeori ini dapat disebut juga dengan teori pembangunan, yang mana dalam teori ini merupakan kunci pada abad ke 3 dalam proses pengembangan. Pada masa itu ekonomi dan politik menyebar luar sehingga nilai budaya dalam negara yang  baru berkembang terhapus.

3. Public SphereDikutip dalam bukunya, Habermas 1962/1989 mendefinisikan public sphere merupakan sarana dalam realitas kehidupan sosial yang mana terdapat suatu proses dalam pertukaran informasi dan berbagai pandangan yang tercipta dari pokok persoalan yang sedang menjadi sorotan publik sehingga menciptakan pendapat yang umum. 

Dari definisi tersebut, masyarakat berpedoman untuk menjadikan teori public sphere sebagai pilihan membuat peraturan-peraturan daerah dan lainnya. Teori ini bukan hanya dapat digunakan untuk masyarakat, namun organisasi dari instansi pemerintah ataupun yang lainnya dapat menggunakannya juga.

4. HegemonyHegemony merupakan suatu cara untuk menguasai kelompok yang di tuju dengan menggunakan dasar kepemimpinan intelektual dan moral secara konsensus. 

Dalam arti luas kelompok-kelompok yang terjajah hegemony melahirkan suatu kesepakatan tentang nilai-nilai ideologis penguasa. Teori bukan hanya digunakan dalam hal itu saja, namun teori ini juga digunakan untuk proses mempertahankan ideologi yang sudah tertanam, sehingga dapat diproses dengan baik sampai menghasilkan berita yang terkontrol pemerintah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun