Klaten, 6 Januari 2025-- Universitas Negeri Semarang (UNNES) melalui program UNNES GIAT 10 melaksanakan kegiatan sosialisasi dan praktik pembuatan briket berbasis limbah organik di Desa Brangkal, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten. Acara ini melibatkan ibu-ibu PKK Desa Brangkal sebagai peserta utama dengan tujuan menjadikan perempuan sebagai agen Pancasila yang mampu berperan aktif dalam mendukung pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
Pemanfaatan Limbah Organik untuk Kesejahteraan Masyarakat
Desa Brangkal dikenal sebagai desa terluas di Kecamatan Karanganom, dengan mayoritas lahannya dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian. Melimpahnya limbah organik, seperti sekam padi dari hasil pertanian, menjadi potensi besar untuk dikembangkan sebagai sumber energi alternatif. Program ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah organik tersebut dengan mengajarkan ibu-ibu PKK cara membuat briket sebagai solusi ramah lingkungan dan bernilai ekonomis.
Proses Pembuatan Briket
Kegiatan ini diawali dengan penjelasan tentang manfaat dan potensi ekonomi dari pembuatan briket organik. Proses pembuatan briket meliputi beberapa langkah, yaitu:
- Pengumpulan dan Pengolahan Bahan: Bahan utama yang digunakan adalah sekam padi, yang dicampur dengan bahan tambahan yaitu tepung tapioka sebagai perekat.
- Pengarangan: Sekam padi dibakar menggunakan cerobong hingga berwarna hitam, kemudian haluskan sampai menjadi arang.
- Pencampuran dan Pencetakan: Arang yang telah dihasilkan dicampur dengan bahan perekat, lalu dicetak menggunakan alat cetak manual yang telah disediakan.
- Pengeringan: Briket yang sudah dicetak kemudian dijemur hingga kering sempurna sebelum siap digunakan.
Keterlibatan Ibu-Ibu PKK
Sebagai bentuk pemberdayaan, peserta dibagi menjadi 8 kelompok yang masing-masing diberi tugas untuk mengikuti dan mempraktikkan setiap tahapan pembuatan briket. Pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama dan keterampilan ibu-ibu PKK sehingga mereka dapat secara mandiri mengaplikasikan ilmu yang didapatkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, hasil produksi briket ini diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat Desa Brangkal.
Melalui program ini, UNNES tidak hanya memberikan pelatihan teknis, tetapi juga menanamkan nilai-nilai Pancasila, seperti kepedulian terhadap lingkungan, gotong royong, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Diharapkan, kegiatan ini menjadi langkah awal bagi Desa Brangkal dalam menciptakan ekonomi berbasis energi alternatif sekaligus memperkuat peran perempuan sebagai agen perubahan di masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H