Yogyakarta dikenal tidak hanya sebagai kota pendidikan tetapi juga disebut - sebut sebagai kota wisata. berbagai jenis wisata terhampar di daerah Yogyakarta, mulai dari wisata budaya, wisata pendidikan, wisata alam, dan tentunya banyak sekali wisata kuliner yang wajib dikunjungi.
 warung tersebut berada di Jalan Yudistiro, Gentan, Jalan Kaliurang Km 10 Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, membuatnya mudah diakses dari berbagai arah. Warung Sop dan Sate Sapi Pak Bayu buka setiap Selasa-Minggu pukul 09:00-20:00 WIB.Â
Kali ini saya ingin mengajak  ke bagian utara Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu ke Warung Sop dan Sate Sapi Pak Bayu, sebuah destinasi kuliner yang tidak boleh dilewatkan di Yogyakarta. Alamat lengkap lokasi
Tempat ini cukup memukau dengan beragam kuliner lezat dari olahan daging sapi, yang menjadi andalan menu disini yaitu Balungan Dinosaurus. Bukan tanpa alasan menu tersebut diberi nama balungan dinosaurus. Pasalnya, tulang pada masakan balungan Dinosaurus disajikan dalam porsi besar yakni jumbo. Tampilannya juga ditaburi cabe rawit, bawang merah, dan kuah kecap. Ukuran iga sapi bakarnya cukup untuk 3 hingga 4 orang. Menu tersebut juga menjadi ciri khas dari Warung Sate Pak Bayu. Tetapi kali ini saya memesan menu favorit yang juga banyak digemari oleh pelanggan setia Warung ini, yaitu Iga Bakar dan Sate Sugih.
Saat pertama kali mencicipi Iga Bakar dan Sate Sugih di Warung Sop dan Sate Sapi Pak Bayu, saya disuguhi pengalaman kuliner yang cukup memenuhi ekspektasi. Porsinya yang tergolong sedang, dengan 6 tusuk sate dan 3 potong iga sapi, membuat saya semakin penasaran dengan rasa yang ditawarkan.
Pada menu iga bakarnya cukup memukau dengan tekstur yang lembut dan juicy, Â namun didapati belum matang merata hingga kedalam. Mungkin karena potongan dagingnya yang cukup tebal dan padat sehingga tingkat kematangannya tidak merata. Walaupun begitu iga bakar ini memberikan sensasi gigitan yang memanjakan lidah. Kuah kecap, irisan bawang merah serta cabe rawit memberikan sentuhan pedas yang pas saat kita melahapnya. Tiap gigitannya memiliki percampuran rasa yang tidak berlebihan karena bumbu iga bakarnya tidak memakai rempah yang berlebih, rasa dari menu pertama ini lebih ditekankan pada kuah kecapnya.
Sementara itu, Sate Sugih yang terdiri dari 6 tusuk sate memberikan kelezatan tersendiri. Daging sate yang empuk, tingkat kematangan yang pas, ditambah dengan beberapa potong lemak/gajih di setiap tusuk sate membuat sate sugih semakin gurih. Kombinasi antara bumbu dan cita rasa daging yang asli menciptakan harmoni rasa yang luar biasa. Kuah kecap sate sugih tidak terlalu manis seperti kuah iga bakar, lalu ditambahkan juga irisan kol sehingga memiliki perbedaan antara rasa segar, dan tekstur yang berbeda dari menu sebelumnya..
Saat disuguhkan, kuah dan nasi tidak lagi hangat terbilang sudah dingin. Namun, jangan khawatir, bagi yang menginginkan pesanannya dalam keadaan hangat, bisa meminta untuk diganti kepada pelayan yang ada disana.
Dari keseluruhan, Warung Sop dan Sate Sapi Pak Bayu memang menghadirkan kuliner sapi yang beragam, tentunya tempat makan ini sangat rekomen bagi teman teman yang tidak menyukai bumbu sate kacang, karena warung tersebut memiliki ciri khas pada kuah satenya yaitu kuah kecap. Suasana alam dari pepohonan dan sungai kecil meningkatkan kesejukan di hati dan pikiran sambil melahap makanan yang dipesan, baik dengan teman maupun keluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H