Pindah ke Inggris untuk waktu cukup lama bukanlah perkara mudah. Terutama saat berurusan dengan masalah akomodasi. Di mana kita akan tinggal, model hunian apa yang dipilih dan tentunya isu paling utama adalah, berapa biaya yang musti dikeluarkan.
Tahukah Anda, London adalah kota termahal ketiga di dunia untuk urusan properti, di bawah Monaco dan Hongkong. Di mana harga apartemen di kawasan elit ibukota Inggris ini mencapai 8,5 juta atau setara dengan 156 milyar rupiah.
Pertanyaan berikutnya, jika bukan London kota tujuan tinggal Anda, apakah juga akan semahal itu? Well, menurut survey Lloyds Bank di 2017, London adalah kota termahal kedua untuk hidup di Inggris. Peringkat pertama dipegang Oxford, kota kuno yang sohor akan universitasnya. Sementara, Gloucester merupakan kota paling affordable untuk perkara hunian.
Balik lagi soal properti, jika Anda tak tertarik membeli rumah atau apartmen--mereka lebih umum menyebutnya flat di sini--maka menyewa adalah opsi paling masuk akal. Bahkan, dikarenakan tingginya harga properti, mayoritas warga Inggris tercatat tinggal di properti sewaan alih-alih membelinya.
Jika Anda datang dari Indonesia dan ingin menyewa properti, ada beberapa opsi yang bisa dipilih. Rumah terpisah (detached house), rumah gabungan (semi-detached), flat, bungalow  serta cottage dan terrace. Masing-masing berbeda bentuk, lokasi dan pastinya harga. Dengan patokan umum, detached house biasanya paling mahal karena hunian ini berdiri sendiri, biasanya mempunyai halaman dan akses jalan. Rumah macam ini biasanya berada di kawasan menengah atas dan atau dimiliki para pensiunan.
Sementara, jika Anda hidup di kota besar, atau pusat kota, maka hunian yang umum ditawarkan adalah semi-detached, di mana beberapa rumah dengan bentuk serupa saling berhimpitan dan berbagi tembok. Biasanya hunian semi-detached ini untuk keluarga, karena bentuknya seperti rumah biasanya hanya saling nempel satu sama lain.
Atau, yang tak kalah banyak ditemui, adalah hunian berupa flat. Hunian macam ini pula yang saya sekeluarga saat ini tempati.Biasanya berupa kompleks bangunan 2-3 lantai dengan jumlah flat bisa mencapai puluhan. Pemilik masing-masing flat bisa berbeda--disebut landlord--namun umumnya mereka menggunakan jasa management building untuk pengelolaan maintenance dan urusan pernak-perniknya,macam air, telepon dan sebagainya.
 Ok, hal apa saja yang musti Anda perhatikan saat ingin menyewa properti di UK? Berikut saya list beberapa hal mendasar:
Jenis Properti dan Fasilitas
Seperti saya jelaskan di atas, macam hunian mana yang Anda inginkan atau butuhkan. Jika Anda single atau hanya dengan pasangan tanpa anak, opsi Anda akan sangat fleksible. Karena Anda bisa memilih hunian apa saja, dan tak ada aturan jumlah kamar minimal.Â
Namun jika Anda membawa keluarga, khususnya ada anak, maka jumlah kamar tidur harus disesuaikan dengan jumlah anggota keluarga tersebut. Karena landlord atau agen properti di sini terikat aturan semacam itu dari pemerintah. Sebagai contoh, kami sekeluarga hanya boleh menyewa hunian dengan jumlah kamar tidur minimal 2.
Fasilitas pastinya jadi isu berikutnya. Secara umum, pemerintah UK menerapkan aturan ketat perihal fasilitas standar hunian layak pakai. Ini terkait dengan isu keamanan dan kesehatan. So, bisa dikatakan, hampir semua hunian di sini pasti mengikuti standar pemerintah, misal soal fasilitas pemanas (heater & boiler), listrik dan gas (opsional), double glazing window (jendela insulasi ganda), detektor CO2, pintu tahan api dan sebagainya.
Jika pemilik properti sampai ketahuan menyewakan hunian yang tak memenuhi semua prasyarat tersebut, sanksi hukum mengancam mereka.
Berikutnya, apakah lebih baik menyewa langsung ke landlord (pemilik rumah) atau lewat agen properti. Well, secara umum, untuk mereka bukan warga Inggris, menyewa properti langsung bisa jadi perkara menjengkelkan. Bukan tidak bisa, namun prosedurnya berbelit dan biasanya ada keengganan dari pemilik untuk langsung berurusan dengan penyewa (tenant).
Sebelum tiba di sini, kami telah banyak mencari informasi properti lewat layanan web macam RightMove atau Zoopla. Mengontak para pemilik hunian yang potensial, namun hampir semuanya dead-end. Akhirnya setibanya di Inggris, kami mendatangi beberapa agen properti. Itu pun tak mudah, begitu mereka mengetahui kami dari Indonesia, serta keberadaan istri di sini untuk kuliah, mereka enggan melayani.Â
Namun alhamdulillah, persistensi kami akhirnya terbayarkan setelah berputar-putar di belasan agen, beberapa diantaranya bersedia melayani dan kami dapatkan hunian yang sesuai harapan. Meski, harus diingat, agen properti tidak gratis, mereka men-charge penyewa untuk jasa mencarikan hunian, bahkan jika Anda tak jadi mengambilnya.
Ohya, untuk mengetahui apakah sebuah rumah atau flat disewakan sangat mudah. Biasanya di depan bangunan bersangkutan terdapat plang bertuliskan "TO LET". Jangan salah baca, bukan Toilet ya.
Sewa Bulanan Atau Mingguan (PCM atau PW)
Harga adalah isu berikutnya. Berada budget yang Anda alokasikan. Umumnya properti di sini disewakan dengan 2 skema yaitu PCM (Per Calender Month) atawa bayar bulanan dan PW (Per Week) alias bayar mingguan.Â
Biasanya, untuk rumah atau fat, skema PCM yang dipakai. Jika menggunakan jasa agen, maka sewa dibayarkan lewat transfer ke rekening agen, sementara jika langsung ke landlord dibayarkan ke rekening sang pemilik. Enaknya jika Anda sewa langsung ke landlord, terutama setelah kenal baik, pembayaran bisa lebih fleksible.
Jaminan
Sebelum Anda masuk untuk tinggal, Anda wajib membayar jaminan sebagai garansi sekiranya ke depan ada kerusakan akibat penggunaan. Dibayarkan di awal masa sewa, senilai mencapai 6 bulan harga yang disepakati dan disimpan di perusahaan penjamin properti. Dana ini akan mengendap di sana dan hanya bisa dicairkan kembali setelah selesai masa perjanjian.
Jika ada kerusakan properti, maka landlord biasanya mengklaim biaya perbaikan dari dana garansi tersebut. Jika jumahnya tidak mencukupi, Anda akan diminta membayar kekurangannya. So, saran saya, pastikan sebelum masuk, dokumentasikan setiap sudut hunian Anda, foto sebanyak mungkin, buat daftar item apa saja yang ada di rumah, buat catatan bagaimana kondisinya kemudian minta landlord menandatanganinya.
Perjanjian
Perjanjian adalah hal wajib yang musti dimiliki saat sewa menyewa berlangsung. Biasanya sudah ada standar template perjanjian yang mengacu pada asosiasi pemilik properti Inggris. Di dalamnya dijabarkan secara detail informasi properti bersangkutan, hak kewajiban pemilik dan penyewa, harga sewa serta metode pembayaran, serta tentunya konsekuensi kita ada pelanggaran.
Pastikan Anda pegang kopi surat perjanjian dan menyimpannya baik-baik.
Maintenance
Maintenance atau pengelolaan bangunan terkait dengan kelancaran penggunaan. isu-isu utama seperti suplai air, listrik, gas, telepon, koneksi internet, sampah dana sebagainya. Jika Anda menempati flat seperti kami, biasanya sudah ada building management yang mengurusi ini. Biayanya bisa masuk ke dalam sewa bulanan Anda atau terpisah tergantung perjanjian.
Semua hal di atas hanyalah sekelumit isu-isu yang musti Anda pertimbangkan saat berencana pindah dan mencari hunian di Inggris. Detail isu yang bakal ditemui tentunya kasuisitik, namun panduan general-nya sebagaimana yang saya paparkan di atas.
Satu tips tak kalah penting, jangan grusa-grusu saat akan memilih properti untuk disewa. Tak ada salahnya Anda meminta viewing beberapa kali sebelum memutuskan untuk menyewa. Lebih baik juga jika Anda meminta bantuan warga setempat, atau orang Indonesia yang tinggal di kota bersangkutan untuk menemani. Terkadang,mereka bisa bertindak sebagai penjamin (guarantor) bagi kita ketika agen atau landlord meragukan validitas kita sebagai calon penyewa.
Akhir kata, happy hunting! Semoga berhasil dan menemukan hunian sesuai keinginan dan kebutuhan Anda.
 Ciaoooo....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H