Mohon tunggu...
Hasto Suprayogo
Hasto Suprayogo Mohon Tunggu... Konsultan - Hasto Suprayogo

Indonesian creative designer & digital marketing consultant | astayoga@gmail.com | http://www.hastosuprayogo.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

"Black Friday", Sambut Natal dengan Konsumsi Besar-besaran

22 November 2017   23:15 Diperbarui: 24 November 2017   21:21 3322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Black Friday. Sumber: The Sun

Jika Anda berkunjung ke Amerika Serikat atau Eropa saat ini, Anda akan segera dibombardir dengan berbagai informasi tentang Black Friday. Bukan, Black Friday bukanlah peristiwa tragedi macam penembakan atau sejenisnya. Bukan pula kelompok militan macam Black September.

Black Friday adalah sebutan untuk hari Jumat selepas Thanksgiving--yang jatuh Kamis minggu keempat bulan November. Black Friday yang asalnya dari negeri Uncle Sam ini bukanlah hari libur resmi, melainkan lebih menjadi awal masa promosi besar-besaran perusahaan ritel khususnya yang berpuncak pada hari Natal. 

Tradisi menawarkan promo besar-besaran di Amerika Serikat bermula sejak 1952 dan berlanjut hingga sekarang. Dari negeri ini, Black Friday kemudian diikuti oleh berbagai negara lain di seberang Samudera Atlantis, salah satunya Inggris.

Black Friday. Sumber: The Telegraph
Black Friday. Sumber: The Telegraph
Tahun 2017 ini, Black Friday jatuh pada tanggal 24 November. Dan, sebagaimana saudara mudanya di Amerika Serikat, berbagai perusahaan ritel di Inggris tak mau kalah memberikan promo besar-besaran di momen ini.

Jika Anda berjalan di pusat-pusat perbelanjaan di kota-kota besar Inggris macam London dan sebagainya, akan dengan mudah melihat poster atau banner promosi dan potongan harga gila-gilaan. Diskon 50% atau lebih adalah pemandangan umum. Tak hanya di toko-toko fisik, promo serupa bisa ditemukan di toko online macam Amazon dan eBay.

Ada cerita menarik mengenai Black Friday di Inggris. Awalnya, istilah ini dipakai oleh pihak kepolisian dan institusi kesehatan (NHS) untuk menyebut momen hari Jumat sebelum Natal di mana petugas musti waspada penuh karena bakal tingginya pekerjaan yang musti di-handle. Hal ini terkait dengan banyaknya insiden atau pasien yang butuh bantuan akibat kebanyakan mengonsumsi minuman beralkohol saat berpesta di hari Jumat jelang Natal tersebut.

Black Friday. Sumber: The Sun
Black Friday. Sumber: The Sun
Namun, ke sininya, Black Friday lebih umum dipahami publik Inggris sebagai momen belanja gila-gilaan. Bagaimana tidak, dengan berbagai tawaran diskon luar biasa, momen jelang Natal di mana adalah kebiasaan di sini untuk berbagi hadiah, tak ada yang lebih menggoda selain pergi ke toko dan beli semua barang yang Anda inginkan.

Anyway, momen macam Black Friday ini mungkin mirip dengan diskon gila-gilaan jelang Lebaran di tanah air. Namun sebagaimana mulai maraknya perayaan Halloween di berbagai kota besar Indonesia, saya membayangkan tak butuh waktu lama sampai publik tanah air akan digoda pula dengan tawaran konsumsi besar-besaran model Black Friday dalam beberapa tahun mendatang.

Let's wait and see...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun