Mohon tunggu...
Hasto Suprayogo
Hasto Suprayogo Mohon Tunggu... Konsultan - Hasto Suprayogo

Indonesian creative designer & digital marketing consultant | astayoga@gmail.com | http://www.hastosuprayogo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Soal Pencegahan dan Penanganan Kebakaran, Belajarlah dari Inggris

15 November 2017   18:34 Diperbarui: 16 November 2017   08:13 7470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemadam Kebakaran Inggris| Sumber Foto: SWNS.com

Waktu baru menunjukkan pukul 9 pagi, ketika warga sekitar PT Panca Buana Cahaya Sukses, di wilayah Kosambi, Kabupaten Tangerang dikagetkan rentetan ledakan besar sebanyak 4 kali dari lokasi. Tak lama berselang, api membumbung disertai rangkaian letusan petasan bak perayaan tahun baru.

Warga yang berdatangan ke lokasi menemukan pintu gerbang terkunci rapat, sementara dari dalam lokasi, para pekerja  pabrik yang baru beroperasi 2 bulan tersebut berusaha menyelamatkan diri dengan menaiki tembok. Pemadam kebakaran dan polisi yang datang ke tempat kejadian berusaha membuka akses dengan menjebol tembok, dibantu warga sekitar.

Di antara kepanikan, upaya pemadaman dilakukan. Sayangnya, karena kondisi pabrik yang tertutup, serta minimnya fasilitas pendukung di lokasi, korban banyak berjatuhan. Kabar terakhir dari kepolisian menyebut tak kurang dari 47 korban jiwa tewas terpanggang.

Sekilas dari pemberitaan di berbagai media, terdapat beberapa kesalahan fundamental dari pemilik dan penanggungjawab pabrik. Yang darinya mengakibatkan kematian puluhan pekerjanya. Mulai dari minimnya fasilitas penanggulangan kebakaran, tertutupnya lokasi dan akses evakuasi, ketiadaan kesiapan pengelola dalam menghadapi resiko kebakaran dan lain sebagainya.

Bagaimana jika kita bandingkan dengan kondisi di Inggris? Adakah yang bisa kita pelajari perihal pencegahan dan penanganan kebakaran di sini yang bisa kita adopsi?

Pemadam Kebakaran Inggris| Sumber Foto: SWNS.com
Pemadam Kebakaran Inggris| Sumber Foto: SWNS.com
Pertama terkait aturan hukum. Di Britania Raya, mengacu Inggris dan Wales, aturan kebakaran termuat dalam The Regulatory Reform (Fire Safety) Order 2005. Aturan di dalamnya ketat mengatur apa, siapa, bagaimana, serta konsekuensi maupun ancaman hukuman bagi mereka yang melanggar aturan terkait keselamatan terhadap kebakaran.

Regulasi tersebut mengatur keselamatan terhadap kebakaran di bangunan hunian, kerja, fasilitas umum, sekolah dan lain sebagainya. Ada bagian soal pencegahan, penanganan, pelaporan, koordinasi antar pihak, edukasi dan pastinya ancaman hukuman. 

Otoritas penanganan kebakaran diserahkan kepada daerah, dalam hal ini melibatkan city council, pemadam kebakaran lokal, paramedis, polisi dan pastinya pemilik bangunan, pemilik & penanggungjawab perusahaan/tempat kerja, pengelola fasilitas umum, penanggung jawab sekolah dan kalau bangunan tempat tinggal adalah landlord pemilik residensial serta penghuni.

Ok, mari kita coba bedah masing-masing. Uraian ini merupakan gabungan panduan pemerintah serta pengalaman pribadi saya selama beberapa waktu tinggal dan bekerja di Inggris.

Pencegahan Kebakaran

Pencegahan menjadi hal pertama dan utama yang ditekankan pemerintah. Hal ini terkait dengan tata aturan dan pengawasan terhadap fasilitas bangunan, baik residensial, kerja maupun fasilitas umum yang musti mengikuti panduan aturan pembangunan yang aman. Aman terkait potensi kebakaran.

Sebelum membangun, dilakukan inspeksi risk assessment oleh pemerintah. Lokasi, bentuk bangunan, peruntukan ruang, bahan yang dipakai, infrastruktur penunjang--utamanya instalasi listrik, pemanas (boiler), dan lain sebagainya-- benar-benar diawasi. Pelanggaran atas hal ini bisa berakibat pencabutan ijin, pembongkaran, hingga tuntutan di pengadilan.

Setiap bangunan musti diinstal fasilitas detektor asap maupun CO2--khususnya residensial. Juga, kalau di bangunan kerja atau fasilitas umum pintu tahan api adalah keharusan. Di mana pintu ini berfungsi selain sebagai akses ke luar saat kebakaran, juga sebagai penahan api saat bencana terjadi. Desainnya tak hanya kuat, namun juga otomatis menutup celah yang ada saat terekspos panas sehingga api di dalam ruangan tak bisa menyebar ke luar selama durasi 30 menitan pertama.

Fasilitas tangga darurat, jalur evakuasi, papan penunjuk arah juga musti ada. Jalur evakuasi harus selalu dijaga bersih dari hambatan, macam barang berserakan, atau tumpukan benda-benda yang bisa menghambat akses ke luar saat kebakaran terjadi. Di tempat umum, macam mal, hotel, restoran, bangunan kantor dan sejenisnya, terdapat ancaman denda sampai 2.500 pound bagi siapa yang terbukti menghalangi jalur evakuasi dengan benda-benda.

Oh iya, tak lupa fasilitas deteksi kebakaran, berupa smoke detector yang tersambung ke panel alarm juga wajib ada. Sehingga petugas jaga, khususnya di bangunan fasilitas umum dan residensial besar, seperti flat atau apartemen bisa mengetahui potensi kebakaran juga memberikan peringatan berupa bunyi alarm evakuasi.

Training dan Pelatihan Kebakaran

Adalah jamak dan wajib untuk pengelola gedung atau bangunan fasilitas umum, macam kantor dan sekolah mengadakan pelatihan kebakaran. Baik untuk staf pegawainya, penghuni bangunan residensial, siswa sekolah dan lain sebagainya.

Pelatihan mulai dari pengenalan soal kebakaran, potensi penyebab, pencegahan, prosedur penanganan, evakuasi dan pastinya konsekuensi hukuman bagi yang melanggar.

Khusus untuk pencegahan, dikenalkan apa yang disebut sebagai segitiga kebakaran (fire triangles). Yaitu tiga hal yang menjadi penyebab kebakaran, terdiri dari sumber panas (heat), bahan mudah terbakar (fuel) dan oksigen. Publik diajari untuk waspada jika ada 2 dari tiga elemen tersebut, dan bagaimana mencegahnya supaya tak berujung kebakaran.

Semisal memisahkan benda-benda mudah terbakar macam kertas, kain, minyak dari sumber api, seperti kompor, korek dan sejenisnya. Atau, bagaimana musti menghindari penggunaan colokan listrik rusak, bercabang banyak dan kabel berserakan.

Selain pencegahan sejenis itu, pelatihan juga mengajarkan membedakan kebakaran disebabkan apa dan pilihan alat pemadam apa yang sebaiknya digunakan. Misal, kebakaran karena minyak tidak boleh coba dipadamkan dengan Alat Pemadam Api (APAR) berisi air, melainkan busa. Begitu pula api karena konsleting listrik musti diatasi menggunakan semprotan CO2 bukan air.

Pengetahuan macam ini berguna dalam kondisi darurat namun api tidak terlalu besar sembari menunggu pemadam kebakaran datang. Fasilitas alat pemadam juga musti ada, selalu terisi, dan mudah diakses. Begitu juga tombol aktifasi alarm kebakaran juga dibuat jelas (warna merah), mudah diakses dan tidak boleh tetutup apapun.

Belum lagi soal lokasi evakuasi musti disediakan dan selalu dijaga bersih dari kendaraan dan barang-barng yang bisa mengganggu. Biasanya terletak di halaman gedung bersangkutan dan tanda evakuasi yang jelas.

Penanganan Kebakaran

Jika terlanjur terjadi kebakaran, pasukan pemadam kebakaran siap beraksi. Publik atau pengelola gedung dianjurkan untuk menghubungi pemadam kebakaran begitu menemukan potensi api yang tak bisa diatasi sendiri. Selamatkan diri dengan  keluar dari gedung, begitu doktrinnya di sini. Berikutnya lapor ke pemadam kebakaran. Jangan ambil resiko.

Di Inggris, layanan darurat macam polisi, paramedis hingga pemadam kebakaran bisa diakses langsung melalui nomor singkat 999. Simpel dan gampang diingat. Mereka pun punya standar waktu musti tiba di lokasi kebakaran. 

Begitu tiba di lokasi, petugas akan meminta informasi dari pengelola gedung, terkait lokasi api--jika diketahui, jumlah orang di dalam bangunan, denah lokasi--jika ada, dan berkoordinasi soal evakuasi. Mereka tidak akan memperbolehkan siapapun masuk ke lokasi kebakaran dengan alasan apapun, ini demi  keselamatan publik.

Mungkin, dari paparan singkat ini, kita bisa sama-sama mulai lebih waspada terhadap potensi kebakaran. Baik di rumah, tempat kerja, sekolah maupun tempat umum seperti mal, selalu cek jalur evakuasinya, perhatikan di mana tangga darurat, pintu keluar dan juga potensi penyebab kebakaran (fire triangles) yang tadi saya sebut di atas.

Juga, jangan ambil resiko saat Anda melihat ada melihat api atau mencium aroma asap. Lebih baik segera menyingkir daripada menyesal. Tahukah Anda, sebuah ruangan kamar bisa habis terbakar dalam jangka waktu kurang dari 3 menit?

So, be safe guys!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun