[caption id="" align="alignnone" width="600" caption="Rencana Ahok Ijinkan Toko Bir Didukung PKS – sumber foto: Istimewa"][/caption] Jika sebelumnya Ahok banyak dibicarakan netizen Indonesia setelah komentarnya tentang bir baik untuk kesehatan dan tidak ada orang mati karenanya, maka sekarang Ahok kembali bikin heboh dengan rencana pemberian ijin toko-toko khusus yang menjual minuman keras termasuk bir. Hal ini, merupakan respon terhadap aturan Menteri Perdagangan Nomor 06/M-DAG/PER/1/2015 tentang Pengendalian, Peredaran, dan Penjualan Minuman Beralkohol. Di mana minuman beralkohol di bawah 5%, seperti bir tidak lagi boleh diperdagangkan di minimarket dan mulai berlaku per 16 April 2015. Ahok pun menyatakan pihaknya tengah mengkaji pemberian ijin toko-toko khusus penjualan minuman beralkohol. Menurut Gubernur DKI Jakarta, nantinya toko-toko tersebut akan berada di zona khusus, di mana hanya mereka yang sudah dewasa atau di atas 21 tahun dan mempunyai KTP boleh masuk. Ide pemberian ijin toko minuman keras mendapat respon beragam. Politisi Partai Gerinda sekaligus Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik tegas menolak toko khusus miras. Begitu juga anggota DPD RI asal DKI Jakarta sekaligus Ketua Gerakan Nasional Anti Miras (GeNAM) Fahira Idris bahkan menyebut Ahok ‘asbun’ alias asal bunyi. Yang tak kalah keras menolak ide Ahok adalah Ketua Fraksi Partai Hanura DPRD DKI Mohamad “Ongen” Sangaji. Namun, di lain pihak, ada kabar mengejutkan, ketika Partai Keadilan Sejahtera (PKS) justru menyatakan persetujuan sekaligus dukungan atas ide Ahok tentang toko khusus minuman keras termasuk bir. Hal ini ditegaskan Ketua DPW PKS DKI Jakarta Selamat Nurdin, dengan syarat adanya zonasi lokasi toko. “Pada intinya (toko khusus miras) tidak boleh berada di tempat-tempat yang mudah ditemui oleh banyak pihak. Kalaupun mau dibikin tempat-tempat tertentu, bisa dibikin semacam drug store,” kata Selamat dikutip dari Kompas.com, Kamis (16/4/2015). Bagaimana publik, khususnya netizen Indonesia menanggapi rencana Ahok menerbitkan izin toko-toko khusus penjualan minuman keras, termasuk bir? Berikut Eveline merangkumnya untuk Anda. Pemantauan dilakukan terhadap perbincangan di media sosial, khususnya Twitter, selama periode 15-18 April 2015. Terdapat total 4.914 tweet bicara tentang Ahok berencana ijinkan toko khusus bir dengan puncak pembicaraan pada 16 April 2015 sebanyak 2.438 tweet. Pernyataan Gubernur DKI Jakarta yang meminta publik untuk tidak mengaitkan soal bir dengan agama mendapat sorotan netizen lewat 889 tweet. Sementara itu, dukungan PKS terhadap rencana Ahok mengijinkan toko bir menuai gunjingan netizen lewat 733 tweet yang mereka cuitkan. Hal ini tentunya terkait dengan inkonsistensi PKS dalam memperjuangkan nilai-nilai Islam yang secara tegas melarang konsumsi minuman beralkohol yang memabukkan. Yang paling unik dari perbincangan di media sosial terkait Ahok dan toko bir adalah adanya 677 tweet yang bicara tentang pengakuan Ahok yang pernah mabuk bir. Hal ini sepertinya menanggapi pemberitaan tentang Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat saat konferensi pers perihal pelarangan penjualan minuman beralkohol di minimarket di Balaikota DKI Jakarta pada 16 April 2015. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur dan Wagub saling bertukar candaan tentang pengalaman mereka mengkonsumsi minuman beralkohol khususnya bir. Dikutip dari Kompas.com, berikut pernyataan Ahok. “Saya pernah kok (minum bir). Malah pernah mabuk juga saya dulu. Ha-ha-ha,” celetuk Basuki tertawa. “Kalau saya enggak pernah sampai mabok, Pak,” jawab Djarot. Bagaimana kelanjutan pemberian ijin toko khusus penjualan minuman keras di Jakarta? Kita tunggu perkembangan selanjutnya. *** sumber: http://eveline.co.id/berita-utama/ahok-rencana-beri-ijin-toko-bir-pks-mendukung/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H