Bullying adalah satu dari 3 dosa besar pendidikan di samping kekerasan seksual dan intoleransi. Bullying tidak hanya terjadi di antara sesama murid, tetapi juga dapat terjadi dalam dinamika hubungan antara guru dan murid.Â
Guru, sebagai sosok yang memiliki peran penting dalam membentuk kepribadian dan kualitas pendidikan murid, seharusnya menjadi teladan dan pembimbing yang baik.Â
Berikut ini perilaku yang menandakan bahwa seorang guru melakukan bullying kepada muridnya.
1. Perlakuan Tidak Adil
Indikasi pertama dari adanya bullying oleh guru adalah perlakuan tidak adil terhadap satu atau beberapa murid tertentu.Â
Perlakuan tidak adil ini bisa berupa memberi perlakuan khusus atau preferensi kepada beberapa murid sementara murid lain dianggap rendah atau diabaikan.Â
Guru seharusnya bersikap adil dan memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh murid untuk belajar dan berkembang.
2. Kritik Berlebihan dan Merendahkan
Seorang guru yang melakukan bullying mungkin cenderung memberikan kritik yang berlebihan dan merendahkan kepada muridnya di depan teman-teman sekelas.Â
Kritik semacam ini tidak membangun dan dapat membuat murid kehilangan rasa percaya diri serta mengganggu proses belajarnya.
"Kamu ini selalu datang terlambat." Contoh ungkapan guru membuat pelabelan negatif. Ini juga menyebabkan anak insecure, tidak nyaman dengan penghakiman yang tidak patut, meskipun kenyataannya murid terlambat, guru sepatutnya menghindari memberi pelabelan negatif.
3. Pelecehan Verbal
Bullying oleh guru juga dapat berupa pelecehan verbal. Guru yang melakukan pelecehan seperti menghina, mencemooh, atau menggunakan bahasa kasar terhadap muridnya menunjukkan penggunaan kekuasaan yang tidak pantas dan dapat memberikan dampak negatif pada psikologis murid.
4. Membandingkan dan Menyebut Nama Murid
Guru yang sering membandingkan antara satu murid dengan murid lain atau bahkan menyebutkan nama murid di hadapan teman-teman sekelas sebagai contoh negatif, tanpa alasan yang jelas, dapat menjadi indikasi adanya bullying.Â
Tindakan ini bisa menyebabkan murid tersebut merasa malu dan terisolasi dari lingkungan belajar.
5. Tindakan Represif dan Penghukuman yang Tidak Proporsional
Bentuk bullying lainnya adalah tindakan represif dan penghukuman yang tidak proporsional terhadap kesalahan murid.Â
Seorang guru yang memperlakukan murid dengan keras dan tidak adil dalam memberikan hukuman atau sanksi seringkali menunjukkan indikasi adanya penyalahgunaan kekuasaan.
6. Mengabaikan atau Menyudutkan Murid
Guru yang secara sengaja mengabaikan pertanyaan atau kebutuhan murid, atau bahkan menyudutkannya dan tidak memberikan kesempatan berbicara dapat menciptakan lingkungan kelas yang tidak aman dan tidak nyaman bagi murid tersebut.
***
Akibat dari perilaku perkataan seperti yang dijelaskan di atas, prestasi akademis murid akan menurun. Murid yang menjadi korban bullying oleh guru cenderung mengalami penurunan motivasi dan minat dalam belajar, yang berujung pada penurunan prestasi akademis.
Dampak psikologis dari bullying oleh guru dapat menyebabkan murid mengalami gangguan emosional, seperti depresi, kecemasan, dan stres berlebihan.
Murid yang mengalami bullying oleh guru bisa merasa kesulitan untuk berinteraksi dengan teman sekelasnya dan mengalami isolasi sosial.
Perlakuan merendahkan oleh guru bisa membuat murid merasa tidak berharga dan memiliki rendahnya rasa percaya diri.
Seorang murid yang mengalami bullying oleh guru cenderung kehilangan kepercayaan pada guru dan dunia pendidikan secara keseluruhan.
Bullying oleh guru adalah permasalahan serius yang harus diberantas dalam sistem pendidikan. Indikasi-indikasi di atas dapat membantu mengidentifikasi perilaku bullying yang mungkin terjadi dalam lingkungan kelas.
Penting bagi seluruh anggota komunitas pendidikan, termasuk guru, murid, orang tua, dan pihak sekolah untuk bersama-sama menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, aman, dan mendukung bagi perkembangan seluruh murid.Â
Dengan saling mendukung dan bekerja sama, kita dapat mencegah bullying dan menciptakan ruang kelas yang menginspirasi dan membantu murid mencapai potensi terbaik mereka.
________________