"Bi, ada teman Facebook mau belikan boot," aku tak bisa menyembunyikan kerianganku. Beliau hanya tersenyum.
"Kalau masih tak diizinkan makai, tak apalah kujadikan tanda persahabatan," aku menghibur diri dalam hati.
Keesokan harinya, aku benar-benar punya boot. Boot pemberian teman sosial media. Tentu saja setelah teman Fb-ku memastikan bahwa kiriman uangnya sudah masuk ke rekeningku.
Kupakai
boot itu di depan suami. Aku ingin tahu beliau masih keberatan atau tidak.
"Sampeyan kepingin temen ta, Mi?"Â Tatapan matanya seperti menampakkan simpati.
"Inggih" , jawabku singkat. I have no  reason to say everything.
Ekor mataku melirik sejenak. Mencuri informasi apa gerangan yang terjadi dengan raut muka beliau, jika hingga 3 tahun ini aku masih memendam keinginan memiliki boot.
Hehe ternyata raut mukanya tampak datar saja.
" Bukankah kalau pakai boot itu cocoknya dengan celana jeans, Mi?" Â
"Aha rupanya ini penyebabnya!" Beliau memang keberatan aku mengenakan celana jeans. Ini adat budaya keluarga suami.
Sampai cerita ini kutulis, aku belum beli celana jeans. Ini garansi bagi suami, agar aku bebas memakai boot.
(Astatik Bestari, 14 September 2021)