Namun, ada pula pihak kontra yang berpendapat bahwa pemindahan ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia saat ini dimana dari Jakarta akan dipindahkan ke Kalimantan Timur akan menimbulkan kenaikan inflasi ekonomi di lokasi kawasan ibu kota baru di Kalimantan Timur, yaitu disebabkan oleh kenaikan harga barang di wilayah tersebut yangmeliputi sandang, pangan, dan papan.Â
Hal ini dikemukakan oleh Indef bulan Agustus 2019 lalu. Kenaikan harga tersebut dipicu karena adanya perpindahan penduduk, namun perpindahan penduduk tersebut tidak disertai atau didukung oleh tambahan produksi barang yang dibutuhkan masyarakat.Â
Melalui studi yang dilakukan Indef (Institute for Development of Economics and Finance), fenomena pemindahan ibu kota yang terjadi akan menekan output (hasil produksi) sektor atau industri di bidang yang berbasis sumber daya alam, seperti pertanian, perhutanan, dan perikanan. Indef menyebut, bahwa produksi padi dan beras berpotensi turun 0,04 persen sehingga akan menyebabkan kenaikan harga mencapai 0,02 persen.Â
Produksi daging yang dinilai akan turun 0,1 persen akan memicu kenaikan harga sebesar 0,04 persen seperti halnya produksi gula yang akan turun 0,1 persen dan menyebabkan kenaikan harga sebesar 0,04 persen, tekstil yang akan mengalami penurunan sebesar 0,15 persen akan mengalami kenaikan harga sebesar 0,05 persen, begitu sebagainya.
Menurut mereka, penurunan produksi dan kenaikan harga barang-barang diatas yang merupakan kebutuhan masyarakat tersebut salah satu faktor pengaruhnya adalah belum tersedianya infrastruktur yang mendukung industrialisasi yang memproduksi barang-barang tersebut di Kalimantan Timur.Â
Sementara itu, Indef juga menyebutkan bahwa pemindahan ibu kota juga akan mendukung pertumbuhan sektor administrasi, pertahanan, pendidikan, hingga kesehatan sebesar 7,42 persen. Kemudian diikuti dengan meningkatnya kebutuhan disektor tempat tinggal sebesar 0,76 persen. Sektor rekreasi dan jasa pelayanan sebesar 0,16 persen.Â
Dapat diketahui bahwa angka-angka tersebut menunjukkan potensi adanya penurunan produktvitas pada sektor-sektor produktif yang memiliki efek ganda pada sektor perekonomian. (Sumber). Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Pemindahan ibu kota juga berpengaruh pada kawasan atau provinsi sekitarnya. Pemindahan ibu kota Negara Kesatuan Rapublik Indonesia di Pulau Kalimantan dinilai menimbulkan dampak yang besar pada provinsi terdekat lainnya seperti Sulawesi Tengah, dimana letak Sulawesi Tengah menjadi sangat strategis mengingat letaknya yang merupakan jalur terdekat dalam rantai pasok berbagai kebutuhan logistik di Pulau Kalimantan.Â
Namun, hal ini tentunya akan membutuhkan perencanaan yang sangat akurat dengan didukung peningkatan infrastruktur dan transportasi.
Memang pemindahan Ibu Kota Negara Kesatuan Republik Indonesia saat ini tidak mengeluarkan biaya yang sedikit, hal ini tentunya menuai pro dan kontra. Namun, bisa diingat kebali bahwa pemindahan ibu kota tentunya tidak dilakukan semata-mata.Â
Alasan-alasan umum seperti sudah tidak sanggupnya kota Jakarta menampung beban ibu kota dimana pusat ekonomi dan pemerintahan menjadi satu adalah satu dari sekian ribu alasan yang mendukung pemindahan ibu kota. Mungkin efeknya tidak sekarang, namun nanti 10 hingga 100 tahun kedepan akan terasa apa yang akan diwujudkan.Â