Mohon tunggu...
asta la
asta la Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

hijau

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menghadapi Tahun Politik, Hati-hati Buruh Ditunggangi

1 Mei 2014   17:32 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:58 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

May Day, sekali lagi, dilihat dari kesejarahannya, merupakan peringatan atas peristiwa bersejarah guna menciptakan perjuangan yang lebih revolusioner menuju kesejahteraan kaum buruh.May Day, dewasa ini harus di sikapi dengan lebih bijak lagi, bukan hanya sekedar untuk turun ke jalan demo dan "mengganggu" pengguna jalan lainnya. Peringatan hari buruh kali ini harus diperingati dengan meningkatkan skill para buruh, solidaritas untuk saling membantu demi hidup lebih baik, harus diperingati dengan meningkatkan peran serta dalam memajukan bangsa dan negara, khususnya menjaga kedamaian di masyarakat agar para investor tidak takut untuk berinvestasi di Indonesia. Buruh harus berperan sesuai dengan semangat Idealisme untuk kemajuan para buruh, bukan karena titipan atau pesanan oknum tertentu.

Terlebih lagi di Indonesia, tahun ini adalah tahun politik, dimana semua partai sedang gencarnya memperjuangkan kepentingan mereka untuk pembentukan pemerintahan. Peringatan May Day tahun ini bisa menjadi berbeda dari tahun tahun sebelumnya karena akan sangat rawan untuk dipolitisasi. Kalau tidak hati - hati May Day bisa menjadi media untuk mengumpulkan seluruh kaum buruh dengan memunculkan kepentingan sesaat oknum"Politisi atau Partai Politik.

Kaum Buruh harus ekstra hati - hati, merespon peringatan hari buruh esok yang mana banyak ajakan untuk demo turun ke jalan, jangan sampai di manfaatkan untuk menjatuhkan orang lain dari sisi politik,dan jangan sampai di pakai alat untuk kepentingan Pilpres. Ditambah esok hari pemerintah meliburkan secara nasional hari buruh, dengan harapan selain menghormati keberadaan para buruh dan juga memberikan kesempatan kaum buruh untuk lebih dekat dengan keluarga,karena dengan diliburkannya para buruh,makaburuh bisa bercengkrama dengan keluarga.

Demo dan turun ke jalan bukannya lah solusi efektif dimana pemerintah sudah berusaha memenuhi tuntutan - tuntutan buruh serta terus berusaha meningkatkan hidup kaumburuh lebih baik lagi,seperti penghapusanPajak yang berpenghasilan 2 Jt per Bulan,serta sudah membangun Rumah Sakit khusus buruh,dan banyak lagi upaya pemerintah agar Buruh sejahtera, lahir batin. Untuk itu sebaiknya libur nasional ini di jadikan sebagai upaya untuk lebih dekat dengan keluarga, referesing dan peningkatan kualitas diri agar mampu bersaing dengan negara lain, khususnya menghadapi globalisasi disemua bidang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun