1) Teori Terbentuknya Alam Semesta
    Alam semesta, dengan segala keajaibannya, telah lama memikat manusia untuk mencari tahu bagaimana ia terbentuk. Berbagai teori telah dikemukakan, namun teori Big Bang saat ini menjadi teori yang paling diterima luas oleh komunitas ilmiah. Teori ini menjelaskan bahwa alam semesta berasal dari keadaan yang sangat panas dan padat, yang kemudian meledak dan terus mengembang hingga saat ini.
 A. Asal usul teori Big Bang
    Teori Big Bang pertama kali diusulkan oleh Abbe Georges Lematre, seorang kosmolog Belgia, pada tahun 1927 . Lematre juga merupakan orang pertama yang mengemukakan bahwa alam semesta terus mengembang. Teori ini didukung oleh berbagai bukti observasional, seperti pergeseran merah pada cahaya dari galaksi yang jauh, radiasi latar belakang gelombang mikro kosmik (CMB), dan kelimpahan unsur-unsur ringan di alam semesta.
B. Fase-fase Penciptaan Alam Semesta
   Teori Big Bang menggambarkan penciptaan alam semesta melalui beberapa fase:
# Fase awal (10^-43 detik)
   Alam semesta berada dalam keadaan yang sangat panas dan padat, dengan suhu mencapai triliunan derajat Celcius. Pada fase ini, keempat gaya fundamental alam (gaya kuat, gaya lemah, gaya elektromagnetik, dan gaya gravitasi) bersatu.
# Fase inflasi (10^-36 hingga 10^-32 detik)
   Alam semesta mengalami periode ekspansi eksponensial yang sangat cepat, yang menyebabkan alam semesta mengembang hingga ukuran yang sangat besar dalam waktu yang sangat singkat.
# Fase nukleosistesis big bang (10^-6 hingga 1 detik)