Mohon tunggu...
Assyifa Khania
Assyifa Khania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Menulis adalah sebuah keberanian

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Aku Juga Ingin Tampil, Tapi...

23 Februari 2022   11:05 Diperbarui: 23 Februari 2022   11:29 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebanyakan dari kita ingin tampil di depan umum, tapi masih malu-malu dan tidak memiliki kepercayaan diri yang maksimal. Lalu bagaimana ya caranya agar kita bisa tampil di depan umum tanpa harus merasa malu dan bisa percaya diri.

Bagi orang-orang yang memiliki kepribadian introvert akan sangat sulit untuk bisa tampil di depan umum seperti itu. Apalagi jika harus ditonton dengan banyak orang. Kebanyakan dari orang introvert pasti akan mundur dulu sebelum benar-benar tampil di depan umum. Tapi tetap bisa kok, mau orang introvert maupun ekstrovert sama-sama memiliki peluang yang besar untuk bisa tampil di depan umum. Hanya niat dan tekadnya saja yang harus kuat. Jika kita sudah memiliki tekad yang kuat bahwa kita bisa melakukannya, maka otak kita akan memerintahkan kepada tubuh kita untuk melakukan aksi tersebut. Hal itu terjadi secara refleks. Ketika apa yang kita pikirkan bahwa kita pasti bisa melakukan hal tersebut, maka aksi yang akan kita lakukan juga adalah bagaimana agar kita bisa mewujudkan hal tersebut menjadi kenyataan. Bukan hanya didalam pikiran kita saja.

Terkadang faktor yang membuat kita jadi enggan untuk tampil itu adalah faktor yang paling dekat dengan kita. Yaitu diri kita sendiri. Ketika kita sudah memasang mindset bahwa, "aku nggak bisa ngelakuin itu". Maka yang akan kita rekam dalam otak kita adalah kita tidak bisa melakukannya. Padalah Allah menciptakan manusia dengan bentuk, kadar dan komposisi otak yang sama. Hanya saja bagaimana cara kita mengisi otak tersebut dengan hal-hal yang baik atau buruk, tergantung dengan diri kita masing-masing. 

Ada orang yang senantiasa berpikiran positif, tidak berkhusnuzon terhadap diri sendiri maupun orang lain. Maka secara aksi pun akan seperti apa yang ada di dalam pikirannya. Misalnya dia berpikiran bahwa, aku pasti bisa melakukan itu. Aku pasti bisa berpidato dihadapan banyak orang. Aku pasti bisa. Padahal dia ini seseorang yang introvert. Tapi, dia yakin bahwa Imposible is nothing. Maka dari itu dia berani mengambil langkah untuk keluar dari zona persepsi orang-orang bahwa orang yang introvert itu tidak bisa tampil di depan umum. 

Dan ketia dia menunjukkan bahwa dia bisa melakukannya, dia juga secara tidak langsung mematahkan stigma orang-orang mengenai orang yang introvert. Namun, lain hal nya ketika kita yang ada di pikiran kita ialah hal-hal yang menunjukkan bahwa kita tidak mungkin melakukan hal tersebut. Kita berpikiran bahwa kita tidak bisa melakukannya karena kita bukan ahlinya. Nah, disini letak kesalahannnya. Apakah orang yang ahli dalam melakukan suatu pekerjaan awalnya memang dia benar-benar ahli? Jelas tidak. Untuk menjadi seorang yang ahli, dia juga melewati fase dimana harus berjuang. Berjuang sampai pada akhirnya dia bisa menjadi ahli dalam melakukan sesuatu.

Begitu juga kita seharusnya berpikir. Bahwa setiap orang itu dilahirkan dengan komposisi yang sama. Jadi, berjuanglah agar bisa menjadi seorang ahli. Terserah, mau ahli dalam hal apapun itu. Misalnya kita ingin menjadi seorang ahli ibadah. Maka, yang harus kita lakukan adalah banyak-banyak beribadah kepada Allah, tidak melakukan apa yang dilarang oleh Allah dan menuruti semua perintah Allah. Ahli dalam hal apapun itu. Yang bisa membuat kita dan oranglain terkena dampak dari manfaat nya. Ingat ya, ketika kita melakukan sesuatu, jangan pikirkan bagaimana kita akan menjadi bahagia karena hasil kita sendiri. 

Pikirkan juga disekeliling kita, bagaimana menjadikan apa yang kita lakukan ini membuat semua nya bahagia. Terutama Sang Maha Pencipta. Semuanya, harus merasakan dampak dari apa yang kita lakukan dan turut serta membuat mereka bahagia. Jangan mau bahagia sendiri. Karena ketika kita bahagia mengajak orang lain maka ketika kita sedang susah pun, orang akan senantiasa ikut membantu kita. Jangan risau atas apa yang kita lakukan tetapi belum terbalaskan, karena apapun perbuatan kita akan dibalas oleh Allah SWT. Mau itu perbuatan baik atau buruk.

Nah bagaimana caranya agar kita bisa mewujudkan keinginan kita untuk tampil di depan umum tersebut?

Ada banyak sekali cara yang dapat kita lakukan. Memang tidak akan membuahkan hasil yang langsung menjadi ahli. Karena sesuatu yang instan itu tidak baik. Semua butuh proses untuk menjadi sesuatu yang lebih baik lagi. Jangan mau menjadi yang biasa-biasa saja, karena yang biasa sudah banyak. Tapi jadilah yang luar biasa, karena yang luar biasa sedikit yang berani memulainya. 

Kita akan membahas bagaimana cara agar bisa berbicara di depan umum. Khususnya bagi orang-orang yang memiliki kepribadian introvert.

1. Kita perlu latih diri kita untuk menyuarakan pendapat di hadapan orang lain. 

Pelan-pelan aja dulu. Dimulai dari lingkungan yang terdekat dengan kita misalnya. Ketika ada kerja kelompok di sekolah, kita bisa memulai dari hal ini dulu. Setelah itu, bisa ke tingkat selanjutnya, menyampaikan pendapat di depan kelas. Kemudian naik lagi ke level berikutnya, bisa menyampaikan pendapat pada forum diluar sekolah kita atau langsung terjun ke masyarakat. Baru setelah kita benar-benar yakin kita sudah tidak malu lagi untuk berpendapat, mulailah untuk mencoba menyampaikan pendapat ke ruang lingkup yang lebih besar lagi, seperti organisasi BEM atau yang lain sebagainya.

2. Gunakan waktu luang untuk latihan berpidato atau berbicara di depan kaca. 

Nah, hal ini cukup mudah kita lakukan. Dimana pun dan kapanpun yang kita mau. Bahkan sambil dikamar pun kita bisa melakukannya sendirian.

3. Hindari perasaan takut salah ngomong. 

Ini nih yang suka bikin kita nggak jadi ngomong. Padahal sampaikan saja dulu apa pendapat kita. Masalah benar atau tidaknya itu nanti. Yang terpenting kita beranikan diri dulu untuk speak up. Tapi ingat, bahwa apa yang kita sampaikan ini tidak mengandung dusta, menyakiti perasaan orang lain dan tidak keluar dari ajaran agama. Yang pada intinya mengandung hal-hal positif.

4. Belajarlah untuk menyampaikan narasi dengan baik. 

Ini merupakan hal yang terpenting agar pendapat kita didengar oleh orang. Belajarlah untuk menyampaikan narasi yang bisa membuat orang lain tertarik dengan kita. Bisa dengan kita menonton video di youtube tentang bagaimana cara orang-orang sukses speak up di depan umum. Atau cara yang paling mudahnya kita bisa memperhatikan bagaimana cara teman-teman kita berbicara atau menyampaikan narasinya kepada orang lain.

5. Jangan pedulikan apa kata orang. 

Ini penyakit terbesar yang seringkali membuat kita stuk ditempat dan nggak maju-maju. Tak usah hiraukan celotehan yang membuat kita down. Mereka nggak berkontribusi terhadap kesuksesan kita. Jika mereka ingin kita sukses, mereka nggak akan berkata-kata yang membuat kita pasrah dan akhirnya menyerah. Dengarkan saja orang-orang yang berkontribusi memberikan semangat terhadap proses kesuksesanmu. Karena setiap orang pasti memiliki jatah gagal dan suksesnya masing-masing. Tergantung kapan kita akan menjemput kesuksesan itu. Baik kesuksesan dunia maupun akhirat.

So, yang ingin aku sampaikan adalah jangan pernah takut untuk melakukan sesuatu yang ber-impact positif. Ketika kamu memutuskan untuk memulai sesuatu yang kamu rasa bahwa kamu tidak sanggup untuk melakukannya, maka selamat, kamu telah keluar dari zona nyaman. Because, imposible is nothing. Jika Allah sudah berkehendak, maka akan terjadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun