Mohon tunggu...
Assyifa Khania
Assyifa Khania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Menulis adalah sebuah keberanian

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apa Saja Penyebab Terjadinya Insecure?

6 Januari 2022   22:06 Diperbarui: 6 Januari 2022   22:36 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ada banyak sekali penyebab-penyebab kenapa kita bisa merasa insecure. Baik itu dari faktor internal maupun faktor eksternal. Dan yang paling berpengaruh biasanya adalah faktor dari orang-orang terdekat kita. Baik itu keluarga, teman, bahkan sahabat bisa menjadi pemicu terjadinya insecure.

Berikut ini adalah faktor pemicu yang paling sering terjadi di sekitar kita.

1. Membandingkan dengan orang lain.

Contoh sederhana dari faktor keluarga misalnya orang tua yang suka membandingkan anak nya dengan anak orang lain. Contohnya seperti, "Lihat anak tetangga sebelah itu nilainya nggak pernah turun dari juara umum satu di sekolah nya. Nggak kayak kamu yang cuma bisa jadi juara dua. Kamu kapan bisa kayak dia." Wah, padahal orang tua itu seharusnya membimbing anak nya dalam mencari jati diri nya. Karena orang tua merupakan orang terdekat dengan anak ketika anak memerlukan dukungan. 

Bukan malah membandingkan seperti ini. Boleh-boleh saja membandingkan anak dengan orang lain, namun perlu di perhatikan juga penuturan kata yang tepat dan tidak menyakiti hati si anak. Karena setiap orang pasti tidaklah senang di banding-banding kan seperti ini. apalagi jika kasusnya seperti kasus diatas. 

Sang anak mendapat juara dua saja itu sudah seharusnya bersyukur. Karena tidak semua orang memiliki kemampuan yang sama. Kita harus bisa menempatkan kemampuan setiap orang pada tempat dan porsinya masing-masing.

Karena, "tak ada ikan yang pandai memanjat dan tak ada monyet yang pandai berenang".

Dari sini kita bisa belajar bahwa setiap orang memiliki kelebihannya masing-masing. Bisa saja si anak tidak pandai dalam hal hitung-menghitung seperti matematika, fisika, maupun kimia. 

Tetapi jika disuruh berpidato, public speaking, dialah juaranya. Mungkin juga sang anak tak pandai dalam mengafalkan kosa kata dalam bahasa arab maupun inggris. Tetapi bisa saja dia jago dalam merangkai kata-kata yang indah sehingga bisa menciptakan suatu karya tulis yang mengesankan.

Kita semua tidak bisa menilai setiap orang pada satu komponen saja. Ada banyak komponen yang harus kita nilai. Tak semua anak dilahirkan memiliki kecerdasan yang sama. Setiap anak pastilah memiliki kecerdasan yang berbeda-beda. Bahkan anak kembar pun pastilah memiliki perbedaan. Karena manusia diciptakan dengan keberanekaragaman keahlian.

Jika kita tak ahli dalam satu atau dua bidang, barang kali kita ahli dalam bidang ketiga. Jika bukan dalam bidang ketiga juga, barang kali keempat, kelima maupun keenam. Masih banyak deretan keahlian yang belum kita ketauhi ketika kita belum mencobanya. 

Bisa saja ketika kita mencoba suatu hal yang tampak baru bahkan asing bagi kita, tetapi kita senang dalam melakukannya bahkan kita enjoy saat melakukannya bisa jadi hal itu lah yang menjadi keahlian kita.

Jadi, untuk para orangtua tepatnya, jangan lagi membanding-bandingkan seorang anak dengan anak orang lain. Yakinlah bahwa setiap anak pasti ingin memberikan yang terbaik bagi orang tua nya. Namun, ketika semua orang sedang berjuang, pasti akan ada yang menduduki posisi pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya. Nggak ada satu posisi yang diisi oleh dua orang atau lebih. Karena kita didunia ini saling berkompetisi. Berkompetisi untuk melakukan kebaikan itulah yang paling utama. Dan setiap anak pasti akan sama-sama berkompetisi untuk membanggakan kedua orangtuanya.

2. Trauma karena peristiwa yang buruk.

Trauma merupakan rasa dimana kita seringkali merasa takut bahkan merasa selalu dihantui oleh peristiwa atau masalalu yang kelam. Sehingga hal tersebut bisa menimbulkan rasa kecemasan yang berlebih dan parahnya lagi menimbulkan rasa tidak aman tadi yaitu insecure.

Misalnya nih, ada seorang anak yang pernah melihat kedua orang tuanya bertengkar kemudian saling menyakiti dan menyebabkan salah satunya meninggal. Si anak tadi pastilah akan memiliki rasa takut yang berlebih ketika mengingat kejadian tersebut. Dan bisa saja rasa ini menimbulkan ketakutan kepada setiap orang yang ia temui. 

Dan yang lebih fatalnya lagi, si anak bisa saja tidak mau menjalani hubungan apapun dengan orang lain secara dekat. Seperti menikah misalnya. Si anak ini akan berpikir bahwa menikah bukanlah hal yang menyenangkan. 

Karena apa yang ia lihat di realita kehidupan dia adalah yang seperti tadi. Maka dari itu ia menjadi menutup diri dari hiruk pikuk lingkungannya. Ia enggan untuk bersosialisasi dengan orang lain karena ia memiliki trauma terhadap suatu kejadian.

3. Kita pernah merasakan yang namanya gagal.

Setiap orang pasti pernah merasakan yang namanya gagal. Tidak ada orang yang hidupnya mulus-mulus aja tanpa merasakan ujian. Dan gagal itu bisa menjadi suatu ujian bagi kita. Ujian agar kita bisa belajar untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. 

Kadang kala ketika kita gagal kita sering kali merasa bahwa kita sudah tidak mampu lagi untuk berbuat apa-apa. Berbagai pikiran negatif pun datang menghampiri kita.

Seperti ketika kita ditolak di sebuah perusahaan, kita akan berpikir bahwa, apakah penampilan ku nggak menarik? Sehingga aku nggak diterima untuk kerja disana. Atau, aku nggak sehebat mereka yang bisa kerja disana? Dan yang lebih parahnya lagi ketika pikiran-pikiran negatif ini datang kemudian kita tidak mengambil ini sebagai pelajaran. Tapi malah menjadikan kita orang yang pesimis.

Udahlah, buat apa aku ngelamar kerja lagi, percuma nggak bakalan diterima juga. Udahlah dari pada capek-capek ngelamar kerja sana sini ujung-ujung nya bakal ditolak juga.

Dan..., banyak lagi udahlah, udahlah yang lain. Dan kalimat "udahlan" ini harus jadi kalimat yang kita hindari. Karena belum tentu ketika kita gagal di tempat A, kita bakalan gagal di tempat B juga. Masih banyak tempat-tempat lain dari A sampai Z yang belum kita coba. Bisa jadi kita tidak di terima di tempat A ataupun tempat B, karena tempat yang terbaik bagi kita ada di tempat C.

Jadi jangan pernah berhenti untuk mencoba. Gagal bukan lah akhir dari segalanya. Karena "gagal bukan titik tapi gagal adalah koma." Dimana kita diharuskan untuk rehat sejenak, berpikir, dan berusaha untuk bisa tegak lagi dan melanjutkan perjuangan kita.

Lebih baik kita habiskan jatah gagal kita diusia muda agar ketika usia tuan kita nanti tinggal menikmati jatah berhasil kita.

4. Timbulnya rasa untuk ingin menjadi orang lain.

Mungkin ada sebagian orang yang malah membenci dirinya sendiri, lalu ia ingin menjadi seperti orang lain. Membayangkan jika menjadi orang lain akan tampak selalu bahagia. 

Padahal menjadi orang lain bukanlah hal yang di benarkan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya rasa percaya diri pada dirinya dan memiliki self-eksteem yang rendah. Sehingga dapat membuat dirinya berpikir bahwa dirinya tak sebaik orang lain. Dirinya tak seberuntung dan sebahagia orang lain. Dan hal ini yang sangat sering kita jumpai di kalangan remaja di zaman ini.

Be yourself. Jadilah dirimu sendiri. Karena kamu tidak akan bisa untuk terus berpura-pura menjadi orang lain. Karena ada saat nya akan lelah mengikuti apa yang sebenarnya kita tidak mampu, tidak sanggup, jika terus-terusan menyakiti dan membohongi diri.

Nah, semoga dari penjelasan diatas dapat kita ambil hikmahnya. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua yang sedang merasa insecure. Percayalah bahwa setiap manusia pasti memiliki kelebihannya masing-masing. Temukan kelebihan itu dan berfokuslah pada kelebihan kita masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun