Mohon tunggu...
assyifa elya rahmah
assyifa elya rahmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Saya menyukai hal-hal yang kaitannya dengan fashion, tapi saya juga suka menonton film. Biasanya, film yang saya tonton adalah romance. saya pribadi yang supel dan suka berteman. jadi setiap pekan, biasanya saya dengan sengaja membuat suatu komunitas kecil-kecilan yang membahas mental health di sebuah podcast yang baru saja saya buat beberapa hari yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Fausta Si Pengrajin

2 November 2024   20:36 Diperbarui: 2 November 2024   21:23 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Saat ini aku duduk di kelas 2 SMP Negeri 1  Mawar. Pulang dari sekolah aku selalu melihat botol bekas berceceran dekat rumah ku. Ide ini sebenarnya sudah lama kubuat. Namun sepertinya,  sekarang adalah waktu yang tepat untuk membuat barang dari sampah. Aku memilah botol plastik tersebut yang masih bagus, kemudian aku ambil, yang sudah rusak atau jelek aku masukan ke dalam tong sampah. Ideku adalah membuat bunga dari botol bekas.

Pertama siapkan kater, gunting, kawat, lilin, lem tembak, cat.  Setelah semua bahan sudah siap dan lengkap sekarang langkah berikutnya. Aku menggunting botol tersebut sesuai ukuran dan membentuknya sesuai ukuran bunga yang aku inginkan  pertama-tama aku bentuk kelopak kecil hingga,  setelah itu ku siapkan tangkai dari kawat yang sudah ku warnai dengan cat hijau agar sama seperti tangkai sunguhan.

Tidak lupa daun yang sudah kubuat,  kutempelkan di tangkai. Aku juga menyiapkan pot bunga yang sesuai ukuran, tidak terlalu besar  maupun tidak terlalu kecil, untuk membuat bunga ini terlihat seperti asli. 2 jam pembuatan sungguh melelahkan dan menguras tenagaku ditengah terik matahari pada siang hari ini 

    Semua vas dan bunga yang kubuat dari barang bekas, kemudian ku pajang di meja ruang tamu, karena aku pikir meja tersebut kosong hanya ada taplak meja batik yang mamah taroh. Aku bereskan sisa sampah pembuatan bunga dari botol plastik. Sementara, untuk sisanya bisa kubuat besok, namun saat aku pergi ke belakang. Mamah,ku sedang memegang  bunga buatanku, 

"Ini siapa yang buat?" tanya Ibuku.

"Oh itu aku yang buat, Bu." jawabku

Ibuku tampak takjub,"keren sekali, wah bisa jadi nilai jual nih,"

Aku tersipu malu setelah mendengar pujian dari Ibu. Semenjak saat itu, aku mulai mengembangkan keterampilanku dalam mengolah sampah menjadi barang berguna, aku bahkan mulai menjualnya diberbagai platform yang menyediakan penjualan barang. Aku sangat menikmati pekerjaanku, juga aku senang karena bisa peduli terhadap bumi dengan caraku mengolah sampah melalui barang berguna. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun