Artifical intelligance (AI)Â telah menjadi investasi teknologi di berbagai bidang dan berbagai Negara maju, berkembang.
Kenapa sih AI yang dijadikan investasi???
Artifical intelligance telah berpotensi berkemampuan besar dalam berbagai bidang, di masa depan maupun masa sekarang. Oleh sebab itu, banyak perusahaan dan Negara berkembang, maju yang berlomba dalam perkembangan teknologi AI.
Teknologi AI banyak digunakan oleh berbagai kalangan masyarakat. Contoh kecil yaitu chatGPT atau c.AI yang banyak digunakan oleh kalangan remaja. Berdasarkan laporan STANFORD UNIVERSITY, perkembangan AI, nilai investasi global untuk AI mencapai 189,6 milliar USD (2.951.323.080.000.000,00 rupiah) sepanjang Tahun 2022. Dilaporkan angka tersebut mengalami penurunan sekitar sepertiga lebih rendah dari tahun sebelumnya. Namun, tercatat bahwa investasi AI telah meningkat tiga belas kali lipat dalam satu dekade terakhir.
Disepanjang 2022, Amerika serikatlah yang memiliki nilai investasi swasta dalam sektor teknologi AI. Nilainya bahkan 3,5 kali lipat lebih besar dibandingkan China. Teknologi AI banyak memiliki dampak positif pada kegiatan manusia sehari-hari, misalnya pada saat ingin mencari informasi yang sulit ditemukan disekitar kita, biasanya kita mencari informasi tersebut di aplikasi Gemini dan chatGPT. Contoh kecil tersebut menunjukkan bahwa ternyata kita telah menggunakan suatu bagian dari AI. Dengan demikian, investasi dalam AI adalah investasi dalam masa depan. Dengan mendukung pengembangan teknologi AI, kita tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada kemajuan peradaban manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H