Mohon tunggu...
Assrun Nidhom
Assrun Nidhom Mohon Tunggu... Penulis - Sastrawan

Seni sastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kumpulan Puisi Karya Assrun Nidhom SR

20 April 2020   16:49 Diperbarui: 20 April 2020   16:52 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PUISI
 a.nidhom SR

~Srikandi Kanfas~
Hidup  perlu terbentur berkali-kali
Lika, perih, sakit, lagi-dan lagi
Engkau mengalami mati berkali-kali
Mati disini bukan nyawa meningal raga
Namun....
Yang mati adalah segala ego hawa nafsu ambisi hingga sampai engkau
Ke titik pasrah sesungguhnya.....
a.nidhom SR

~Di sudut kamar yang berserakan rindu~
Cinta bukanlah peperangan
Cinta bukanlah kompetisi jati dan diri
Jadi kau musti belajar memanggilku
Kekasih....
Menulis dengan jujur atau
Panggung-panggung biadab colloseum
Betapa aku adalah pilihan hidup dan matimu
Udara makin gerah
Bunga-bunga berkeringat di trotoar jalan
Aku rindu kopi hitammu manis
Meski vodca dantequilla lebih menggoda
Tapi....
Dibumi ini
Cinta telah  bicara soal kita....
a.nidhom SR

~Lupa yang terlupakan~
Kadang terlempar
Kadang terdampar
Kadang melambung tinggi sampai diawan
Menyentuh bulan...

Lupa adalah kata yang sering terlupakan
Lupawalau detik berjalan berjalan
Pelan, lambat, akan terasa cepat
Jika jemputan sudah didepan mata....
a.nidhom SR

~Merayu Tuhan~
Kisah-kisah kenduri menari dalam puisi
Tujuh puluh tujuh mata rasa melelehkan pekerti
Kedaukatan diri dakam maulid sejati
Petualang jatu terkapar
Namu.....
Semangatnya masih berkobar
Petualang jatuh tergulai
Sebebas camar ia berteriak
Seperti lautan ia bersikap
Jika...
Maulana masih berama
Tak akan pernah tinggalkan kekasihnya
Bagaimana jika kita rayu Tuhan atas nama Tuhan
Melihat diri ingin pergi lagi....
a.nidhom SR

~Irama kehidupan~
Pengetahuan rumit
Itu dirimu yang tak mampu menerima kesederhanaan
Titik itu sungguh sederhana
Tapi dengan
Dihayati, dimaknai, menjadi kerumitan yang meluaskan kesederhanaan
Pagi atau malam juga sederhana
Tapi keduanya memiliki proses genetik alam yang rumit
Ada rimba bunyi, anatomi warna, dan
 Beragam warna didalamnya
Kopiku dimana
Dimana kopimu
Kopinya mana
Indahnya berirama
a.nidhom SR

~Sepi namun ramai~
Malam sunyi ini
Kutemui dua warna dalam cakrawalamu
Terlihat terang namun gelap
Bukan hitam maupun putih
Warna yang menarik untuk dikunjungi
Bagi para musafir cinta

Disudut ruang tamu dengan satu tokoh pewayangan
Mungkin dua, mungkin tiga bahkan mungki tiada
Satu persatu beliau lantunkan
Hanya untuk memujamu
Oh Allah.....
Kelaparan adalah burung gagak
Kelaparan adalah batu karang....
a.nidhom SR

~Beranda Cinta~
Duuuuummmm.....
Suara itu terdengar hingga gendang telinga
Bergemuruh..
Terasa semut-semut merayap pada pipi yang naif ini
Dalam diri terasa ingin munta
Toh yang keluar air mata

Malam itu butiran-butiran jagung menetes
Bsah kesah punggung dan pakaian lusutku
Aku teringat kata mbah buyut Trusmi cirebon
"Tugasnya hati hanya satu yaitu berapa
Menjalani hidup yang bergerak adalah raga
Yang berfikir adalah akal
Yang bermain adalah perasaan
Sementara hati (diam menyaksikan)...
a.nidhom SR

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun