Mohon tunggu...
Moch Soim
Moch Soim Mohon Tunggu... wiraswasta -

Proses belajar masih terus berjalan tanpa henti dengan Memelihara tradisi Lama Yang Toleransi Dan Mengadopsi Masa Kini Yang Lebih Rapi....

Selanjutnya

Tutup

Politik

Black Campaign Itu Hukumnya Wajib

23 Maret 2014   22:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:35 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semakin memanasnya suhu percaturan politik di negeri ini membuat rakyat semakin dewasa dalam berpolitik, padahal ini hanya beberapa hari saja dari sejak resmi di mulainya kampanye terbuka oleh KPU Pusat terhadap para kontestan peserta pemilu di negeri ini kita sudah disuguhi dengan berbagai macam info tentang kampanye para peserta kontestan pemilu dari berbagai daerah, dari sini rakyat sudah dapat belajar tentang ‘hura-hura’ pemilu sebelum hari H pencoblosan, semua partai berlomba-lomba menonjolkan program-program dan calon-calon legislative mereka yang akan duduk di parlemen nantinya selama 5 tahun priode masa jabatannya, bahkan janji-janji juga mereka ucapkan kepada para peserta kampanye (masyarakat) yang ikut hadir di acara kampanyenya.

Hanya beberapa hari sejak di resmikannya kampanye terbuka oleh KPU kita sebagai masyarakat sudah perlihatkan acrobat politik dari masing-masing partai peserta kontestan, mulai dari pemberitaan pelanggaran yang terdapat pada partai itu sendiri saat melakukan kampanye, yang mana KPU telah melarang menyertakan ikut kepada anak kecil pada saat acara kampanye partai itu berlangsung, pemberitaan tentang pelanggaran ini sebenarnya bukan dari Panwaslu, tetapi dari televise-televisi nasional kita, yang sudah kita ketahui bersama bahwa televise-televisi tersebut milik para ketua-ketua partai pemilu, dan penulis tidak akan menyebutkan siapa-siapa partai yang meiliki televise tersebut.

Disampaing pemberitaan masalah pelanggaran menyertakan anak kecil pada saat kampanye di televisi, di media sosial kita juga dapat dengan mudah menemukan pemberitaan negative tarhadap para partai, mulai dari pemberitaan masalah konspirasi dengan seorang konglomerat, sampai dengan beredarnya video heboh sang ketua partai yang terunggah di youtube bersama artis, dan publik mengatakan ini adalah kampanye hitam black campaign yang di hembuskan oleh lawan-lawan politiknya.

Kita sebagai rakyat yang sekarang sudah tidak awam lagi, saat menyaksikan pemberitaan ini mulai dari saling menjatuhkan antar partai di depan puluhan masanya saat berkampanya, atau beredarnya foto-foto yang entah itu asli ataupun tidak yang jelas disitu memberikan pesan bahwa beginilah sosok para pemimpin partai, akhirnya kita masyarakat menjadi mengerti dan menilai menurut masing-masing pengertian yang mereka tangkap, sehingga dari sini masyarakat semakin dewasa dan mengerti arti sebuah permainan politik para partai.

Bukti rakyat kita semakin cerdas adalah bisa kita buktikan dengan saat pertama kali kita melaksanakan pemilihan pemimpin secara langsung, yang mana hal ini selama 32 tahun tidak dapat kita temukan, dan akihirnya stelah reformasi kran kebebasan berpilitik dan berpendapat di buka, evoria kebebasan terasa dimana-mana, dari kota sampai ke pelosok desa semua rakyat mengapresiasikan dengan gembira, pada saat pemilu dulu kita selalu di mendengar berita pertikaian antar partai yang berakhir dengan jatuhnya korban jiwa, pertikaian yang hanya di dasari perbedaan warna kaos saja, dan ini hanya terjadi di masa lalu dimana rakyat masih belum memahami perpolitikan, dan sekarang hal tersebut sudah jarang kita dengar, pertikaian masa antar partai yang hanya masalah perbedaan warna kaos saja.

Malah yang bertikai sekarang, partai dengan partai lainnya, saling menjatuhkan dan ‘mengintimidasi’, menyebarkan aib, membuat fitnah-fitnah dan isu yang dapat merusak citra partai tersebut sudah menjadi hal biasa dan lumrah, hal ini tiada lain bertujuan untuk menjatuhkan kredibilitas partai tersebut. Padahal kalau kita fahami semakin banyak black campaign dari lawan-lawan politik partainya, maka semakin membuat masyarakat kita cerdas, dan masyarakat kita sudah bisa membedakan mana isu, mana fakta dan mana yang fitnah, terbukti kedewasaan masyarakat dalam berpolitik semakin tampak dengan semakin sepinya acara kampanye dari kehadiran para massa, ini bukan karena masyarakat sudah tidak peduli dengan kampanye tetapi karna masyarakat sudah cerdas dan sudah mempunyai pilihan dan penilaian sendiri tentang parati apa yang akan dia pilih nantinya pada tanggal 9 April 2014.

Artikel yang lainnya:

- Kata Siapa Para Calon Pejabat Akan Mengabdi Untuk Rakyat

- Jadikan Hobi, Bernilai Ekonomi

- Resiko Menjadi Wirausahawan

- Kalau Mereka Bisa Kita Juga Bisa

- Butuh Keberanian Untuk Mengakhiri Lalu Memulai

- Spirit Of Usaha

- Memulai Bisnis Kuliner? Siapa Takut!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun