Mohon tunggu...
Yulianto
Yulianto Mohon Tunggu... Penerjemah - Menulis saja

Menulis saja

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Solidaritas Antar Umat Beragama, Pelajaran Penting dari Film My Name Is Khan!

9 Mei 2020   23:46 Diperbarui: 9 Mei 2020   23:45 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumbar satu.com)

Diam di rumah saja selama masa pandemi tentu akan terasa sangat membosankan jika tak diisi dengan berbagai kegiatan. Apalagi di bulan Ramadan seperti saat ini, rasa kantuk akan sangat mudah menyerang ketika sedang berpuasa. Dan tentu tak baik jika selalu menuruti rasa kantuk tersebut dengan tidur berlama-lama.

Untuk mengisi waktu selama di rumah saja, menonton film bisa menjadi salah satu alternatif kegiatan yang bisa dilakukan. Tetapi jangan sembarang memilih film untuk ditonton, terlebih jika kita sedang berpuasa. Takutnya nanti nilai puasa bisa berkurang jika menonton sesuatu yang tak pantas di tonton saat berpuasa. Untuk itu pilih film yang tak hanya memberikan hiburan tetapi bisa memberikan pelajaran kebaikan sekaligus saat menontonnya.

Nah pada kesempatan kali ini, saya ingin merekomendasikan sebuah film untuk ditonton saat sedang ada waktu luang. Film ini tak sekadar hanya memberikan hiburan kepada penontonnya tetapi juga mengajarkan berbagai nilai kebaikan. Film ini berjudul 'My name is Khan.

Sekilas tentang film My Name Is Khan

my name is khan (youtube.com)
my name is khan (youtube.com)
"My Name Is khan" merupakan film Bollywood yang dibintangi oleh salah satu pasangan pemain film terbaik di India, yaitu Shahrukh Khan dan Kajol. Film ini dirilis 10 tahun yang lalu, tepatnya 12 Februari 2010 di India.

Film "My Name Is Khan" ini diproduksi oleh Dharma Productions, bekerjasama dengan Red Chillies Entertainment dan didistribusikan oleh Fox Star Studios. Produser film ini adalah Hiroo Yash Johar. Beliau adalah seorang produser film yang karyanya cukup dikenal di Indonesia. 

Beberapa karya film India beliau lainnya, di antaranya: Kuch Kuch Hota Hai (1998),  Kabhi Khusi Kabhi Gham (2001), Kaal Ho Na Ho (2003), dan Kabhi Alvida Na Kehna (2006). 

Film "My Name Is Khan" sendiri disutradarai oleh Karan Johar. Beliau juga yang sebelumnya pernah sukses menggarap film box office India lainnya yaitu "Kuch Kuch Hota Hai".

Di dalam film My Name Is Khan, SRK memerankan karakter Rizvan Khan, seorang muslim India yang mengidap sindrom asperger dan tinggal di AS.  Film "My Name Is Khan" sendiri mengangkat isu rasial keagamaan paska peristiwa 9\11. 

Setelah peristiwa pengeboman menara kembar WTC, terjadi diskriminasi dan penyerangan-penyerangan terhadap muslim di AS.  Dalam film ini, digambarkan bahwa masyarakat AS seolah menyalahkan warga muslim atas peristiwa tersebut. Dan tokoh Rizvan pun turut merasakan penglaman tersebut.

Solidaritas antar uman beragama

Ilustrasi (twitter.com)
Ilustrasi (twitter.com)
Mengapa saya menyarankan teman-teman untuk menonton film ini? sebab ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil dalam film ini, salah satunya tentang solidaritas antar umat beragama walaupun berbeda keyakinan.

Pelajaran tersebut dapat dilihat pada beberapa adegan di film ini. Salah satunya yaitu ketika tokoh Rizvan yang seorang muslim berinteraksi dengan mama Jenny, seorang kristiani yang juga seorang imigran. Mama Jenny merupakan korban perang Irak dan terpaksa tinggal di gereja bersama beberapa imigran lainnya.

Dalam sebuah adegan ditunjukkan, saat Rizvan dalam perjalanannya menuju gedung putih untuk bertemu dengan Presiden AS. Ia singgah di sebuah gereja dan diperlakukan dengan sangat baik oleh komunitas kristiani yang tinggal di gereja tersebut. 

Rizvan dijamu dan diizinkan untuk menginap disana. Ia pun merasa sangat berterima kasih atas perlakuan baik yang dilakukan oleh orang-orang itu kepadanya.

Adegan berlanjut saat Rizvan sudah meninggalkan gereja tersebut, ia melihat berita bahwa gereja tempatnya singgah dulu terkena bencana banjir. Kota tempat Gereja tersebut berdiri pun terisolasi dan orang-orang di gereja itu belum mendapatkan pertolongan.

Akhirnya meskipun seorang diri, Rizvan pun datang kembali ke gereja tersebut berniat menolong orang-orang yang dulu pernah menolongnya. Tak disangka aksi Rizvan itu pun menggugah hati banyak orang untuk melakukan hal yang sama.

Salah satu adegan tersebut mengajarkan kita betapa pentingnya solidaritas antar sesama manusia walaupun berbeda keyakinan. Meskipun kita berbeda keyakinan, hal itu harusnya tak menjadi halangan untuk kita bersikap baik dan bersetia kawan kepada orang--orang yang telah berbuat baik kepada kita.

Saat ini seringkali agama justru menjadi alasan orang-orang untuk membuat sekat dan tak ingin berinteraksi dengan orang yang berbeda keyakinan. 

Hal ini harusnya tak terjadi.  Pelajaran solidaritas walau berebda keyakinan dalam film My Name Is Khan nya sebaiknya bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Agama janganlah dijadikan sebagai alasan untuk membuat sekat antara manusia dengan manusia lainnya terlebih dalam urusan berbuat baik.

Masih banyak pelajaran lainnya yang bisa diambil dari film tersebut. Oleh karena itu, saya sangat menyarankan kepada teman-teman untuk menyaksikan film tersebut jika sedang punya waktu luang di bulan Ramadan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun