Mohon tunggu...
Yulianto
Yulianto Mohon Tunggu... Penerjemah - Menulis saja

Menulis saja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Iklan yang Mengajarkan Kasih Sayang yang Sesungguhnya!

6 Mei 2020   23:53 Diperbarui: 6 Mei 2020   23:54 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain takjil dan salat Tarawih, iklan juga merupakan bagian dari ciri khas di bulan Ramadan. Bagi beberapa orang bahkan iklan sangat berkaitan dengan bulan Ramadan. Seperti untuk mengukur seberapa dekat datangnya bulan Ramadan, banyak orang yang sering menggunakan iklan dari merek sirop tertentu sebagai patokan. Ketika Iklan dari sirop tersebut sudah ditayangkan di Televisi maka pertanda bulan Ramadan akan datang sebentar lagi.

Iklan memang salah satu cara jitu untuk memperkenalkan serta memawarkan produk dan jasa kepada masyarakat. Iklan kini sudah dikemas sedemikian rupa untuk menarik perhatian masyarakat. Tak hanya sekadar menampilkan kelebihan dari produk dan jasa yang ditawarkan, seringkali sebuah iklan dikemas dalam sebuah sketsa kehidupan dengan alur cerita yang menarik. .

Bahkan terkadang produk dan jasa yang diiklankan justru hanya mendapatkan sedikit highlight dalam iklan tersebut .Meskipun demikian, justru iklan-iklan dengan model sketsa kehidupan seperti ini yang terkadang banyak menarik perhatian masyarakat. 

Saya pun termasuk orang yang suka menyaksikan iklan dengan konsep sketsa kehidupan seperti itu. Bagi saya, iklan yang menarik adalah iklan yang tak hanya menawarkan produk dan jasa semata tetapi juga menyisipkan pesan kebaikan di dalamnya. Dan iklan-iklan semacam ini sering kita jumpai di bulan Ramadan.

Selain iklan sirop yang tadi saya sebutkan sebelumnya, ada banyak iklan bertema Ramadan lainnya yang sukses menarik perhatian masyarakat, seperti iklan ibu-ibu qasidahan yang terkenal dengan kalimat khasnya "kerja lembur bagai kuda". Bagi saya pribadi, ada sebuah iklan bertema Ramadan yang juga sangat membekas di hati ketika pertama kali menyaksikannya.

(youtube.com/ramayana)
(youtube.com/ramayana)
Iklan tersebut merupakan iklan dari merek salah satu toko pakaian terkemuka di Indonesia. Yang menarik dari iklan tersebut adalah alur ceritanya yang sulit ditebak oleh penonton ketika pertama kali menyaksikannya. Iklan itu menceritakan tentang kisah seorang ibu yang ingatannya terhenti saat suaminya meninggal di bulan Ramadan.

Akibat dari rasa kehilangan yang teramat sangat itu, sang ibu pun sampai menganggap setiap hari adalah bulan Ramadan. Hingga orang-orang terdekat di sekitar ibu itu pun harus membiasakan diri dengan kondisi yang dialami sang ibu.

Selain alur cerita yang sulit ditebak, potret kasih sayang yang digambarkan melalui iklan tersebut sungguh sangat menyentuh hati dan disampaikan dengan sangat baik. Tak hanya kasih sayang antara dua insan manusia yang dikisahkan melalui sang ibu dan suaminya yang telah meninggal. Kasih sayang anak kepada ibunya untuk menerima kondisi ibunya dan menghadapinya dengan lemah lembut juga sukses membuat penonton baper. 

Iklan ini sukses mengajarkan potret kasih sayang yang sesungguhnya. Melalui pesan 

 'jangan pernah berhenti membahagiakan orang yang kita cintai'.

Iklan ini mengajarkan tentang bagaimana seharusnya memperlakukan seseorang yang dicintai dengan tepat, apapun keadaannya.

Karena saking menariknya, wajar saja kemudian jika hingga saat ini, penonton yang sudah menyaksikan iklan tersebut di platform Youtube sudah mencapai 6 juta lebih pemirsa. Untuk menarik perhatian masyarakat, pada akhirnya sebuah iklan memang sebaiknya dikemas dengan konsep yang dekat dengan cerita kehidupan masyarakat, tujuannya tentu agar iklan tersebut mampu memberikan perasaan yang kuat kepada penontonnya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun