Untuk Jahe sendiri, di salah satu pasar seorang pedagang yang saya temui menyebut bahwa dulu harga sekilo Jahe merah berada di kisaran Rp. 50.000 tetapi kini harganya sudah mencapai Rp. 80.000 per kilonya. Harga Kunyit dan Temulawak pun juga ikut naik sekitar 25% dari harga aslinya .Meskipun punya uang untuk membeli, seringkali stok dari beberapa bahan pangan tersebut sulit dijumpai di pasar.
Untuk bahan pangan pokok lainnya seperti daging dan sayuran, harganya terbilang stabil. Bahkan beberapa pedagang daging ada yang sengaja memberikan diskon kepada warga jika ingin membeli daging. Selain karena semakin sedikitnya jumlah pembeli akibat semakin berkurangnya pendapatan, ingin menolong sesama juga menjadi alasan pedagang tersebut memberikan potongan harga. Seperti yang dilakukan seorang pedagang ayam kenalan saya bernama Dg. Nai, ia menjual 3 ekor ayam yang cukup besar seharga Rp. 100.000 selama bulan Ramadan.
Wajar saja sebenarnya jika sekarang beberapa bahan pangan sulit ditemui sebab kita tengah sibuk menjalankan anjuran pemerintah untuk tak terlalu banyak berkeliaran di luar rumah jika tak memilki urusan yang begitu penting. Hal ini juga yang menyebabkan pasokan bahan pangan dari beberapa daerah pun datang terlambat bahkan tak mengirimkan stok. Meskipun sedang dalam masa-masa sulit, tetapi semoga masa sulit ini segera berlalu dan kehidupan masyarakat dapat menjadi normal kembali.
Nah bagaimana di tempat kalian, adakah bahan pangan tertentu yang menjadi primadona warga di bulan Ramadan ini?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H