Mohon tunggu...
Yulianto
Yulianto Mohon Tunggu... Penerjemah - Menulis saja

Menulis saja

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Yuk Puasa Plastik di Bulan Ramadan demi Menjaga Lingkungan!

10 Mei 2019   20:53 Diperbarui: 10 Mei 2019   21:11 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasar takjil (sumber:detik.com)

Siapa yang tak akan tergoda melihat deretan makanan khas Ramadan yang berjajar rapi di pinggir jalan setiap sore menjelang waktu berbuasa puasa. Apalagi saat kerongkongan telah kering kerontang dan perut sudah mulai keroncongan sehabis bekerja, dua alasan itu cukup untuk membuat seseorang akhirnya memutuskan untuk membeli salah satu makanan tersebut dan berbuka puasa di jalan

Beragam makanan yang dijual dan dikemas dalam kantong plastik di bulan Ramadan membuatnya lebih praktis untuk dibawa kemana saja terlebih pada saat seseorang sedang terburu-buru seperti di saat waktu berbuka puasa. Tentu tak ada yang salah dengan membeli jajanan buka puasa di pinggir jalan tetapi sayangnya masih banyak orang yang luput perhatiannya dari persoalan lingkungan yang dapat muncul dengan tindakannya tersebut.

Menggunakan kantong plastik untuk berbagai keperluan sehari-hari adalah hal yang lazim dilakukan oleh siapa saja. Membuang kantong plastik kemana saja setelah habis digunakan juga adalah persoalan sepele bagi beberapa orang. Kemana sampah plastik itu berakhir atau apa yang terjadi pada sampah tersebut setelah dibuang? sayangnya masih sangat sedikit orang yang memiliki kesadaran untuk menanyakan hal tersebut kepada dirinya saat menggunakan kantong plastik.

Masyarakat Indonesia dan sampah plastik sendiri adalah dua hal yang tak terpisahkan. Konsumsi plastik masyarakat Indonesia saat ini terbilang masih sangat tinggi. Lihat saja data dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan bahwa produksi sampah plastik di Indonesia setiap tahunnya mencapai angka 64 juta ton dimana sebanyak 3,2 juta ton diantaranya adalah sampah plastik yang dibuang ke laut.

Tumpukan sampah (sumber: kompas.com)
Tumpukan sampah (sumber: kompas.com)

Selain itu, masih dari sumber yang sama, jumlah kantong plastik yang terbuang ke lingkungan di Indonesia setiap tahunnya mencapai 10 miliar lembar atau sebanyak 85.000 ton kantong plastik. Wajar saja jika kemudian Indonesia dinobatkan sebagai negara kedua penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia yang dibuang ke laut (kompas).

Apalagi di bulan Ramadan seperti sekarang ini, semakin meningkatnya kebutuhan di bulan Ramadan juga semakin meningkatkan konsumsi masyarakat terhadap kantong plastik. Di bulan Ramadan, kantong plastik tak hanya digunakan untuk mengangkut barang kebutuhan hidup yang dibeli di pasar atau swalayan, berbagai jajanan khas Ramadan yang dijual para pedagang juga dikemas dalam kantong plastik. Belum lagi berbagai produk perawatan tubuh dan peralatan rumah tangga yang terbuat dari plastik, produk tersebut semakin meningkatkan potensi limbah plastik di lingkungan sekitar.

Tak perlu lagilah dipaparkan panjang lebar mengenai dampak kerusakan lingkungan yang dapat terjadi akibat menumpuknya sampah plastik di lingkungan sekitar. Kita semua sudah sering melihat berita viral di media sosial mengenai contoh kerusakan lingkungan akibat dari sampah plastik tersebut.

Kini yang perlu kita perhatikan adalah upaya apa saja yang bisa kita lakukan untuk mengurangi konsumsi kita terhadap kantong plastik. Apalagi di bulan Ramadan ini, sebagai seorang muslim yang menjalankan puasa, salah satu kewajiban kita saat berpuasa adalah menghindari segala bentuk perbuatan tidak terpuji, salah satunya yaitu pengrusakan lingkungan dengan sampah plastik kita.

Diet plastik (sumber: ultimagz.com)
Diet plastik (sumber: ultimagz.com)

Untuk itu, sebaiknya kita harus mulai menahan diri (puasa) dari menggunakan kantong plastik. Menahan diri dari kantong plastik bukanlah sesuatu yang sulit dilakukan. Selama kita punya niat yang teguh untuk menjaga lingkungan maka kita pasti bisa melakukan hal tersebut. Sebagai contoh, beberapa kebiasaan berikut dapat kita mulai terapkan selama Ramadan dan seterusnya agar kita bisa terhindar dari konsumsi kantong plastik yang berlebihan,

1. Biasakan membawa tumbler & kotak makanan konsong

Bagi yang menjalankan puasa, agar terhindar dari membeli makanan dan minuman dalam kemasan kantong plastik, kita dapat menyiasatinya dengan membawa sendiri tempat makanan dan minuman dari rumah, seperti kotak makan atau tumbler. Begitupun dengan yang tidak berpuasa, mereka juga dapat membawa kotak makanan dan minuman sendiri selama bulan Ramadan.

2. Siapkan kantong sendiri saat akan berbelanja

Membawa kantong sendiri seperti tote bag saat berbelanja di pasar atau swalayan akan sangat ampuh untuk mengurangi konsumsi kita terhadap kantong plastik.

3. Hindari menggunakan sedotan plastik saat sedang berada restoran cepat saji atau kafe

Saat buka puasa di restoran cepat saji atau kafe, hindarilah menggunakan sedotan plastik . Sedotan plastik adalah satu limbah plastik yang banyak di jumpai di lingkungan. Hal ini disebabkan biasanya sedotan plastik hanya digunakan sekali pakai saja.

4.  Usahakan menggunakan produk yang dikemas dengan kaca atau karton

Hal ini tentu sedikit mereporkan tetapi dengan melakukan ini, konsumsi plastik kita khususnya terhadap produk sehari-hari akan dapat semakin berkurang.

Menjaga lingkungan merupakan tanggungjawab kita semua. Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama mengurangi konsumsi sampah plastik demi menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan. Bukankah kebersihan adalah sebagian dari iman bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun