Menghadap kepada Allah Swt dengan pakaian terbaik merupakan salah satu adab seorang hamba ketika menghadap kepada pencipta-Nya. Pakaian terbaik disini tak berarti pakaian itu harus baru atau mahal, tidak. Yang terpenting adalah pakaian itu bersih,bebas dari najis dan tidak dibeli dari uang yang haram.
3. Makan sebelum shalat Idulfitri
Sebagaimana riwayat dari Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, ia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidaklah keluar pada hari Idulfitri (ke tempat shalat) sampai beliau makan beberapa kurma terlebih dahulu. Beliau memakannya dengan jumlah yang ganjil." (HR. Bukhari, no. 953)
Jika tak terdapat kurma di rumah, boleh memakan makanan halal lainnya. Tentu tujuan dari kebiasaan ini adalah agar dalam melaksanakan shalat Ied, seorang muslim memiliki tenaga yang cukup dan tidak lesu.
4. Bertakbir dari rumah menuju tempat shalat
Dalam suatu riwayat disebutkan,
"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam biasa keluar hendak shalat pada hari raya Idul Fithri sambil bertakbir sampai di lapangan dan sampai shalat hendak dilaksanakan. Ketika shalat hendak dilaksanakan, beliau berhenti dari bertakbir." (Dikeluarkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf 2/1/2. Hadits ini mursal dari Az-Zuhri namun memiliki penguat yang sanadnya bersambung. Lihat Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 171. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa riwayat ini shahih)
5. Saling mengucapkan selamat (at-tahniah)
Berdasarkan suatu riwayat dari salah satu sahabat Rasulullah Saw bernama Jubair bin Nufair, ia berkata bahwa,
Jika para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berjumpa dengan hari 'ied (Idul Fithri atau Idul Adha) satu sama lain saling mengucapkan, "Taqabbalallahu minna wa minka (Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian)." Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. (Fath Al-Bari, 2: 446)