Sayangnya, perpisahan dengan bulan ramadan tak dirayakan seperti itu oleh kebanyakan orang. Meskipun masih ada beberapa orang yang menangis sesenggukan pada suatu malam yang sunyi di salah satu sudut masjid merayakan perpisahannya dengan bulan ramadan. Akan tetapi, kebanyakan orang justru merayakan perpisahan bulan ramadan dengan keceriaan. Dengan memeriahkan pusat-pusat perbelanjaan dan membiarkan masjid-masjid pada malam hari menjadi sunyi, sepi.Â
Kehilangan makna dan nilai ramadan selalu terjadi menjelang malam-malam akhir ramadan. Namun kembali lagi, toh perbedaan orang dalam menyikapi sebuah perpisahan berbeda-beda, tergantung bagaimana nilai atau makna sesuatu yang ditinggalkan itu bagi mereka. Begitupun nilai dan makna ramadan bagi setiap orang berbeda-beda
Sebagai penutup, menjelang penghujung bulan ramadan. Mari kita tanyakan lagi pada diri sendiri, apakah kita tergolong orang yang patut diberikan ucapan selamat atas keberhasilan menjalankan bulan ramadan? atau sebaliknya, justru kita yang perlu dilayat karena ternyata ramadan berlalu begitu saja tanpa meninggalkan perubahan apa-apa di dalam diri kita.
Selamat menyambut lebaran.
 * Lathaif al-Ma'arif, Ibn Rajab al-Hanbali : 187
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H