Mohon tunggu...
Yulianto
Yulianto Mohon Tunggu... Penerjemah - Menulis saja

Menulis saja

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Waspada "Phubbing", Fenomena Sosial Penghancur Hubungan

19 Mei 2018   08:12 Diperbarui: 19 Mei 2018   08:19 3124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Efek jangka panjang yang ditimbulkan phubbing adalah pemakluman yang berbahaya bagi interaksi sosial. Pemakluman maksudnya orang-orang akan menganggap tindakan phubbing adalah hal yang biasa. 

Selanjutnya, pemakluman atas phubbing akan menyebabkan Komunikasi langsung antar manusia dianggap tidak penting untuk dilakukan. Hal ini akan menggerus kemampuan berempati dan bersimpati terhadap keadaan di sekitar. Bagian yang terparah adalah pelaku phubbing pada akhirnya akan dikucilkan dari pergaulan.

Dilansir dari cnn.com, menurut Julie Hart, pakar hubungan sosial dari The Hart Centre, Australia, ada tiga faktor yang menyebabkan hubungan sosial hancur karena phubbing, yaitu pertama adalah akses informasi yang menghilang, di mana kemampuan mendengar dan membuka diri akan informasi dari lawan bicara tak lagi dilakukan. 

Kedua adalah hilangnya respon, yakni usaha untuk memahami apa yang disampaikan lawan bicara dan mengerti maksud yang disampaikan. Ketiga adalah keterlibatan yang terbatas, yakni ketika dua faktor sebelumnya diabaikan, seseorang tidak akan terlibat lagi dari wacana yang dilontarkan dan hanya akan mengiyakan saja. Lawan bicara pun akan tersinggung dan yang terburuk malas bicara lagi.

Sumber: dailymail.com & cnn.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun