Mohon tunggu...
assifa trisnaini
assifa trisnaini Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi menulis dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manfaat Kimia dalam Pemurnian Air untuk Kesehatan

15 Desember 2024   22:39 Diperbarui: 15 Desember 2024   22:39 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Air yang bersih sangat penting untuk kesehatan manusia, namun banyak sumber air yang terkontaminasi oleh berbagai zat berbahaya. Untuk itu, pemurnian air melalui proses kimia sangat diperlukan untuk memastikan bahwa air yang dikonsumsi aman dan tidak menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan. Beberapa metode kimia digunakan untuk menghilangkan kontaminan, seperti bakteri, logam berat, dan bahan kimia berbahaya lainnya.

Salah satu proses kimia yang umum digunakan dalam pemurnian air adalah koagulasi dan flokulasi. Dalam proses ini, bahan kimia seperti alumunium sulfat (AlSO 4 )digunakan untuk menggumpalkan partikel-partikel kecil dalam air. Setelah partikel-partikel tersebut menggumpal, mereka bisa dengan mudah dipisahkan dari air melalui proses penyaringan. Penelitian menunjukkan bahwa proses koagulasi dan flokulasi sangat efektif dalam menghilangkan partikel kotoran yang tidak bisa dilihat secara langsung (McGowan et al., 2012).

Selain koagulasi, penggunaan karbon aktif dalam penyaringan air juga sangat efektif. Karbon aktif memiliki kemampuan untuk menyerap bahan kimia berbahaya, seperti pestisida dan logam berat, yang dapat mencemari air. Penelitian menunjukkan bahwa karbon aktif dapat menghilangkan berbagai kontaminan dalam air dengan efisien, menjadikannya lebih aman untuk dikonsumsi (Yin et al., 2017). Ini sangat berguna di daerah yang terkontaminasi oleh bahan kimia dari industri atau pertanian.

Proses disinfeksi juga penting dalam pemurnian air untuk menghilangkan mikroorganisme patogen, seperti bakteri dan virus. Penggunaan bahan kimia seperti klorin sering digunakan dalam proses disinfeksi ini, karena klorin dapat membunuh mikroorganisme berbahaya yang ada dalam air. Namun, dosis klorin harus diperhatikan dengan hati-hati karena penggunaan berlebih dapat menimbulkan senyawa berbahaya seperti trihalometana yang berpotensi membahayakan kesehatan (Li et al., 2014).

Secara keseluruhan, aplikasi kimia dalam pemurnian air sangat penting untuk menjaga kualitas air dan kesehatan masyarakat. Dengan penerapan teknologi kimia yang tepat, kita dapat memastikan air yang kita konsumsi bebas dari kontaminan berbahaya. Pengembangan lebih lanjut dalam bidang kimia pemurnian air juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan dalam menyediakan air bersih yang aman untuk semua.

Referensi :

Li, X., Zhang, J., & Liang, H. (2014). The effect of chlorination and disinfection by-products in water treatment. Enviromental Science and Pollution Research, 21(8), 4856---4863

McGowan, R. J., O'Reilly, J., & Mulligan, C. N. (2012). Application of coagulation of flocculation in water treatment. Journal of Water Process Engineering, 1(1), 17---22.

Yin, J., Xu, X., & Li, Z. (2017). Removal of organic pollutants from water using activated carbon: A review. Enviromental Pollution, 223, 1163---1173

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun